RENCANA PERBAIKAN
(RP)
Satuan Pendidikan : SDN ********** 03
Kelas / Semester :
V / I
Mata Pelajaran : IPA
Materi Pokok :
Organ Tubuh Manusia dan Hewan
Pertemuan / waktu : Kelima / 2 x 35 menit
Metode : Ceramah
A.
Kompetensi Dasar
1.3
Mengidentifikasi fungsi organ pencernaan
manusia dan hubungannya dengan makanan dan kesehatan
B.
Indikator
o
Mengidentifikasi alat pencernaan makanan pada
manusia.
C.
Materi Pembelajaran
Alat Pencernaan
Makanan Pada Manusia
o
Susunun alat pencernaan
D.
Media Belajar
o
Buku
SAINS SD Haryanto Erlangga Kelas V
o
Buku BSE SD
IPA Kelas V
E.
Kegiatan Pembelajaran Siswa
·
· Pendahuluan
· Guru memberi salam.
· Guru melakukan
tanya jawab mengenai materi pelajaran pada pertemuan sebelumnya. Tujuannya
untuk mengukur pemahaman siswa atas materi yang telah diberikan guru
· Guru menjelaskan
secara singkat materi yang akan dipelajari dengan kompetensi dasarnya.
· Guru menjelaskan
secara singkat langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
|
(10 menit)
|
|||||
1.
Kegiatan Inti
o
Memahami peta konsep tentang alat pencernaan
pada manusia.
o
Menjelaskan tugas dari alat pencernaan
o
Memahami proses pencernaan makanan secara
mekanis dan kimia
o
Menyebutkan alat pencernaan
o
Menyebutkan isi dari rongga mulut dan
fungsinya seperti
o
Memahami fungsi kerongkongan dan lambung
o
Memahami
peristiwa yang terjadi dilambung saat pencernaan
o
Menyebutkan enzim yang terdapat pada
lambung.
|
(50 menit)
|
|||||
2.
Penutup
·
Guru menyimpulkan materi pelajaran yang telah
dipelajari.
·
Guru memberi kesempatan pada siswa untuk menanyakan
materi yang belum dipahami.
·
Guru memberi
tugas pada siswa untuk dikerjakan sebagai pekerjaan rumah.
·
Guru memberi salam penutup
|
(10 menit)
|
F.
Penilaian
A. Tes
Tertulis (Aspek Kognitif)
Uraian :
1) Pencernaan
makanan secara mekanik terjadi di dalam ....
2) Enzim
yang berfungsi untuk mengubah zat tepung menjadi zat gula disebut ....
3) Alat pencernaan yang berfungsi untuk menyerap
sarisari makanan adalah ....
4) Sebutkan
alatalat pencernaan manusia secara berurutan!
5) Apa
fungsi dari lambung?
Pilihan
Ganda :
1.
|
Proses yang terjadi
pada usus besar ialah ....
a. penyerapan sari makanan
b. makanan diolah kembali
c. penyerapan air
d. makanan dicampur asam klorida
|
2.
|
Alat
pencernaan makanan yang menghasilkan enzim untuk membantu dalam proses
pencernaan makanan secara kimiawi disebut ....
a.
kelenjar pencernaan
b.
saluran pencernaan
c.
lambung
d.
usus halus
|
3.
|
Gerakan
meremas-remas yang dilakukan oleh dinding kerongkongan disebut gerak ....
a. parabolik
b. lurus
c. memutar
d. peristaltik
|
4.
|
Makanan setelah
dicerna akan diserap
dan disalurkan ke seluruh bagian
tubuh. Penyerapan sari-sari makanan
terjadi pada . . . .
a.lambung
b.usus halus
c.usus besar
d.kerongkongan
|
5.
|
Pencernaan makanan
secara kimiawi terjadi
di . . . .
a.mulut dan
kerongkongan
b.kerongkongan dan
lambung
c.lambung dan usus
halus
d.lambung dan usus
besar
|
6.
|
Lambung
menghasilkan beberapa cairan
yang membantu pencernaan makanan.
Salah satunya yaitu asam klorida
yang berfungsi untuk . . . .
a. menyerap sari makanan
b. membunuh kuman yang masuk bersama makanan
c. melarutkan makanan yang
keras
d. menghaluskan makanan
|
7.
|
Enzim ptialin
berfungsi untuk mencerna karbohidrat menjadi zat-zat yang lebih sederhana.
Enzim ptialin ini terdapat
di dalam . . . .
a.usus halus
b.rongga mulut
c.lambung
d.kerongkongan
|
8.
|
Organ yang menghubungkan
rongga mulut dengan lambung ... .
a. usus halus c. tenggorokan
b. kerongkongan d. usus 12 jari
|
9.
|
Zat yang dihasilkan
oleh lambung adalah ... .
a. amilase c. lipase
b. asam cuka
d. asam klorida
|
10.
|
Fungsi usus halus
adalah ... .
a. menyerap sari makanan
c. menyerap air
b. menghasilkan asam klorida
d. mengangkut sari makanan
|
Teknik Penilaian
·
Penilaian Tes Tertulis (Aspek Kognitif)
Ø Untuk
tes tulis uraian :
a). Setiap
nomor dengan jawaban
benar mempunyai skor = 5
Skor Perolehan
b). Nilai = x 100
Skor
Maksimal
Keterangan :
Skor maksimal =
Jumlah soal x skor
Ø Untuk
tes tulis pilihan ganda :
a. Setiap nomor benar di beri skor 1
Skor
Perolehan
b. Nilai = x 100
Jumlah soal
·
Penilaian Kinerja (Aspek Afektif)
§ Penilaian
Lisan (dalam proses)
No
|
Uraian Kejadian
|
Nama Siswa
|
Penilaian
|
dst
|
Keterangan :
Penilaian : A =
Sangat baik ; B = Baik ; C = Cukup ; D = Kurang ; E = Kurang Sekali
§
Penilaian Tingkah laku (Pengamatan)
Pedoman
penskoran untuk pengamatan :
Dilakukan
oleh guru pada saat siswa melakukan
kegiatan sehari-hari disekolah
No
|
Nama
Siswa
|
Kriteria
Penilaian
|
Jumlah skor
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|||
Keterangan : Rentang
skor : 1-3
Kriteria
Penilaian : Skor
:
- Sikap saat mengikuti pembelajaran disekolah 12 – 15 : Sangat Baik
9
– 11 : Baik
- Keaktifan melakukan kegiatan pembelajaran 6 – 8 : Cukup
di sekolah 3
-5 : Kurang
- Akhlak yang terpuji pada guru
- Aktif bertanya dan menjawab soal di dalam kelas
- Disliplin dan rajin dalam mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru
·
Penilaian Penugasan (Aspek Afektif)
No
|
Nama Siswa
|
Kesesuaian materi
dengan tugas
|
Komentar terhadap
materi
|
Kerapihan /
penampilan
|
Jumlah
|
1
|
|||||
2
|
|||||
3
|
|||||
4
|
|||||
5
|
|||||
6
|
dst
|
Keterangan :
Aspek keaktifan diberi nilai maksimal = 40, minimal = 10
Aspek pemahaman diberi nilai maksimal = 40, minimal = 10
Aspek kerjasama diberi nilai maksimal = 40, minimal = 10
*********, ….. April
20**
|
||
Wali Kelas
|
Mahasiswa
|
|
******************, S.Pd
|
***********************.
|
|
NIP. 1*****23
19**** * ***
|
NIM. 81*******
|
|
Mengetahui
|
||
Kepala Sekolah
|
Dosen Pembimbing
|
|
SDN Mojoroto 03
|
||
SUTRISNO,
S.Pd
|
Drs. DWI
RAJAB JANUADI, M.Pd
|
|
NIP. 19**** **** ** ***
|
NIP. 195***** ****** * ***
|
guru kembali
kepada pola lama yang
biasa dilakukan dalam
pembelajaran yaitu
menjelaskan materi
dan siswa menyimak
penjelasan guru dan
mencatat hal yang
dianggap penting.
Guru nampak tidak
percaya diri ketika
siswa bertanya tentang
materi yang tidak dimengerti
ketika mengerjakan tugas di rumah.
- Peneliti,
para pengamat dan
guru melakukan diskusi
untuk membahas tentang
kelemahan-kelemahan atau
kekurangan yang dilakukan guru serta memberikan saran
perbaikan untuk
pembelajaran IPA/Sains berikutnya.
Saran yang diberikan
peneliti
dan juga para pengamat salah satunya adalah guru
harus membaca materi IPA/Sains
paket, meskipun
guru sudah sering
mengajarkan materi tersebut.
Guru juga harus
membaca beberapa buku referensi lain selain buku paket dan buku wajib, agar
guru
http://www.teknologipendidikan.net
17
lebih percaya diri dan dapat
menjawab semua pertanyaan siswa dengan
tepat. Guru
harus dapat mengalokasi waktu
dengan baik, sehingga dapat merangkum
materi yang
dibahas.
Tahap refleksi (Reflection)
- Guru
menlakukan analisis temuan
peneliti dan para
pengamatan saat melakukan
observasi pelaksanaan
pembelajaran oleh guru
- Peneliti
dan para pengamat
menganalisis kelemahan dan
keberhasilan guru saat
menerapkan model
pembelajaran interaktif dan
mempertimbangkan langkah
selanjutnya. Terutama dalam
mengelola kelas, saat siswa melakukan kerja kelompok.
- Guru
melakukan refleksi terhadap
penerapan model pembelajaran
interaktif pada
pelajaran IPA/Sains.
Selama diskusi kelas
guru berusaha berkeliling
pada setiap
kelompok. Guru menanyakan
kesulitan atau masalah yang dihadapi
saat melakukan
percobaan.
- Guru dibantu peneliti
melakukan refleksi terhadap kreativitas siswa dalam pembelajaran
IPA/Sains, di samping itu
guru mengadakan evaluasi tentang topik
yang sudah dibahas
dan nilai rata-rata siswa
5,859. Kreativitas meningkat setelah mengalami pembelajaran
yang dilaksanakan guru. Siswa
terlibat aktif dalam diksusi kelompok dan percobaan.
- Guru
melakukan refleksi terhadap
hasil belajar siswa,
mengevaluasi terhadap
kekurangan dan
kelemahannya dalam pelaksanaan
pembelajaran, berupaya untuk
memperbaikinya.
SIKLUS II
Tahap Refleksi/Siklus II
meliputi
Tahap Perencanaan (Planning)
- Hasil
refleksi guru dievaluasi
dan didiskusikan bersama
dengan peneliti dan
para
pengamat dan mencari upaya
perbaikan untuk diterapkan pada pembelajaran IPA/Sains
berikutnya.
- Guru mendata masalah-masalah dan kendala yang
dihadapi saat pembelajaran
- Guru merancang perbaikan pembelajaran
berdasarkan refleksi siklus I
Tahap Melakukan Tindakan
(Action)
http://www.teknologipendidikan.net 18
- Guru melakukan analisis dan
pemecahan masalah yang dihadapinya dalam pelaksanaan
pembelajaran
- Guru
melaksanakan tindakan perbaikan
pembelajaran dengan memaksimalkan
penerapan model pembelajaran
interaktif dan berusaha memperbaiki kekurangan dan
kelemahan saat pembelajaran.
Tahap Mengamati (observation)
- Peneliti
dan para pengamat
melakukan pengamatan terhadap
penerapan model
pembelajaran interaktif
- Peneliti dan para pengamat mencatat
perubahan yang terjadi, guru lebih percaya diri
dan menjelaskan materi/konsep
dengan baik. Guru sudah dapat
berperan sebagai nara
sumber, fasilitator
dan mediator dengan
baik. Guru sudah
dapat mengelola kelas
dengan baik.
- Guru, peneliti dan para pengamat melakukan
diskusi membahas masalah yang dihadapi
saat pembelajaran dan
memberikan balikan.
Tahap Refleksi (Reflection)
- Guru merefleksi proses
pembelajaran interaktif yang dilaksanakannya
- Guru merefleksi hasil
belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran interaktif
- Guru menganalisis temuan
dan hasil akhir penelitian
- Peneliti
dan guru memberikan
rekomendasi terhadap hasil
akhir penelitian tindakan
kelas yang dilakukan
guru.
Dari tahap kegiatan pada
siklus I dan II, hasil yang diharapkan adalah
- Siswa memiliki kemampuan
dan kreativitas serta
selalu aktif terlibat
dalam proses
pembelajaran IPA.
Setiap pembelajaran IPA
siswa selalu sudah
siap dengan
pertanyaan tentang
materi/topik yang akan
dibahas. Siswa sudah
terbiasa bekerja
kelompok dan berdiskusi
- Guru
telah memiliki kemampuan
merancang dan menerapkan
model pembelajaran
interaktif khususnya
pada mata pelajaran
IPA/Sains. Ada kemauan guru
untuk
menerapkan model pembelajaran
interaktif pada pelajaran lainnya
- Prestasi siswa dalam pelajaran IPA/Sains
meningkat. Nilai rata siswa mencapai
6,512
http://www.teknologipendidikan.net
19
V. KESIMPULAN
DAN SARAN
- Guru dalam mendesain model
pembelajaran interaktif untuk mata
pelajaran IPA, pada
awalnya masih ragu dan belum terbiasa.
- Guru dalam menerapkan model
pembelajaran interaktif pada mata pelajaran IPA di SD
dengan kerja
kelompok. Pada awalnya
siswa mengalami kesulitan
bekerja dalam
kelompok, terutama siswa yang
pintar/pandai tidak mau bergabung dengan siswa yang
tidak/kurang pandai. Siswa
yang merasa dirinya pandai lebih suka
belajar dan bekerja
sendiri. Siswa
terkesan egois, untuk
dapat menyatukan siswa
dalam kelompok dan
bekerja sama
guru berusaha memberi penjelasan
tentang pentingnya berbagi,
bekerja
sama, bersahabat tanpa memperhatikan kepintaran atau kemampuan orang
lain. Justru
siswa yang memiliki kelebihan
daripada teman-temannya dapat
membantunya dengan
memberikan penjelasan
tentang teori/materi pelajaran
yang belum dipahami
dan
dimengerti
- Kinerja
belajar siswa meningkat
setelah pembelajaran IPA
menggunakan model
pembelajaran interaktif. Siswa sangat antusias membahas topik dalam diskusi, dan
berusaha menjawab dan menemukan
informasi tentang topik
tersebut. Siswa saling
berebut mengemukakan informasi
(apa yang mereka ketahui) tentang
topik. Setelah
dilakukan pembagian tugas
kelompok siswa bekerja sesuai dengan tugasnya masing-
masing.
- Guru
dalam menerapkan model
pembelajaran interaktif dengan
kerja kelompok,
mengalami kesulitan
dalam pengelolaan waktu.
Guru belum dapat membagi waktu
dalam masing-masing
kegiatan pembelajaran. Siswa
terlalu melakukan diskusi,
sehingga guru
tidak sempat
merangkum/menyimpulkan materi yang dibahas
karena
waktunya sudah habis.
-
Prestasi belajar siswa meningkat setelah mengalami pembelajaran
interaktif dengan
kerja kelompok. Pada siklus
pertama nilai rata-rata siswa perorangan
5,859; nilaia rata-
rata kelompok
sebesar 6,102. Pada siklus kedua
nilai rata-rata siswa 6,512 dan nilai
rata-rata kelompok 7,615;
sedangkan pada siklus ketiga nilai rata-rata siswa 7,948 dan
nilai rata-rata
kelompok 7,384. Berdasarkan
nilai yang diperoleh
siswa dapat
http://www.teknologipendidikan.net
20
disimpulkan bahwa
model pembelajaran interaktif
dengan kerja kelompok
dapat
digunakan pada penelitian
tindakan kelas.
- Penelitian tindakan kelas yang dilakukan bertujuan adalah memperbaiki pembelajaran
yang dilaksanakan
guru. Menggunakan model
pembelajaran interaktif dengan
kerja
kelompok dapat
dijadikan alternatif untuk
penelitian tindakan kelas
yang akan
dilaksanakan berikutnya.
B. Saran
Penerapan model
pembelajaran interaktif dengan kerja
kelompok memerlukan kemauan
dan pengorbanan yang besar,
baik waktu, tenaga dan pikiran untuk itu bagi guru sekolah
dasar mampu melaksanakan
penelitian tindakan kelas menggunakan model pembelajaran
ini sebagai suatu tantangan.
Penelitian tindakan
kelas sebaiknya dilakukan
oleh guru dengan
penuh kesadaran dan
tanggung jawabnya
sebagai pendidik, peneliti
hanya berusaha menjembatani
dan
memfasilitasi agar
para guru sekolah
dasar mau melakukan
penelitian tindakan kelas
sebagai langkah introspeksi
diri sebagai tenaga profesional.
Sebaiknya penelitian
tindakan kelas dilakukan
oleh semua guru,
baik guru SD,
SMP,
maupun SMA, sebagai upaya
untuk meningkatkan kinerja sebagai guru. Guru harus dapat
menilai dirinya
sendiri sebelum melakukan
penilaian kepada siswanya.
Guru harus
mengetahui kelemahan
dan kekurangannya dalam
pembelajarannya, berusaha untuk
mengatasinya dan menemukan solusi yang
terbaik serta mengantisipasi apabila dalam
pembelajaran mengalami
kendala dan masalah.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal.
(1994). Pendekatan Dalam
Proses Belajar Mengajar.
Remaja
Rosdakarya. Bandung .
http://www.teknologipendidikan.net
21
Gagne, R.M
(1985). The Conditions
of Learning Theory
of instruction (4th
Edition). New York : Holt, Rinehart and Winston.
Hasibuan, J.J, Mudjiono
(1988), Proses Belajar Mengajar. CV. Remaja Karya.
Hendro Darmodjo,
Kaligis, J R
E. (1991/1992). Pendidikan
IPA II, Hal
7-11
Depdikbud Dirjen Dikti,
Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan
Hernawaty Damanik.
(2004). Penerapan Model
Pembelajaran Social Science
Inquiry Dalam
Mata Pelajaran Sosiologi
Dengan Kerja Kelompok.
FKIP- Universitas Terbuka.
Irwanto, dkk
(1991). Psikologi Umum
Buku Panduan Mahasiswa.
Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta .
Kemmis, S.
dan MC. Toggart.R.
(Ed.1988). The Action
Resesarch Planner.
Deakin. Deakin
University : Australia
Lemlit-UT, (2003). Jurnal Pendidikan Volume 4, nomor 2. Pusat Studi Lembaga
Penelitian Universitas
Terbuka.
Mulyasa, E
(2005). Menjadi Guru
Profesional : Menciptakan
Pembelajaran
Kreatif dan Menyenangkan.
Remaja Rosdakarya. Bandung .
Poedjiadi, A. (1990).
Pendidikan Sains dan Teknologi di Masa yang akan datang.
Disampaikan pada Seminar
Puskur Balitbang Dikbud, Jakarta .
Poedjiadi, A.
(1993). Mewujudkan literasi
Sains dan Teknologi
Melalui
Pendidikan, hal
4-6. Disampaikan pada
seminar FPMIPA IKIP-
http://www.teknologipendidikan.net
22
Slavin, RE.(1994).
Educational Psychology : Theory and
Practice. Masschusetts:
Allyn and Bacon Publisher.
Sobry Sutikno,
(2004). Model Pembelajaran
Interaksi Sosial, Pembelajaran
Efektif dan Retorika.
NTP Press. Mataram
Slavin, RE.(1994).
Educational Psychology :
Theory Research and
Practice.
Second Edition. Boston : Allyn and Bacon.
Sutarno, N.
(2004). Materi Dan
Pembelajaran IPA SD.
Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka.
http://www.teknologipendidikan.net
No comments:
Post a Comment