Tuesday, March 18, 2014

Hubungan Masyarakat- Humas



 Hubungan masyarakat atau yang sering di singkat humas

Hubungan masyarakat, atau sering disingkat humas adalah seni menciptakan pengertian publik yang lebih baik sehingga dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu individu/ organisasi
Menurut IPRA (International Public Relations Association) Humas adalah fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga swasta atau publik (public) untuk memperoleh pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang terkait atau mungkin ada hubungannya dengan penelitian opini public di antara mereka
Sebagai sebuah profesi seorang Humas bertanggung jawab untuk memberikan informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan ketertarikan masyarakat akan sesuatu atau membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi
Seorang humas selanjutnya diharapkan untuk membuat program-program dalam mengambil tindakan secara sengaja dan terencana dalam upaya-upayanya mempertahankan, menciptakan, dan memelihara pengertian bersama antara organisasi dan masyarakatnya.
Posisi humas merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh suatu manajemen organisasi. Sasaran humas adalah publik internal dan eksternal, dimana secara operasional humas bertugas membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya dan mencegah timbulnya rintangan psikologis yang mungkin terjadi di antara keduanya.
Contoh dari kegiatan-kegiatan Humas adalah: melobi, berbicara di depan publik, menyelenggarakan acara, dan membuat pernyataan tertulis.

Fungsi Humas
Dalam buku Public Relations : Teori dan Praktek yang ditulis oleh Djanalis Djanaid (1993) disebutkan dua fungsi PR yaitu :
1. Fungsi Konstruktif
Peranan humas dalam hal ini mempersiapkan mental publik untuk menerima kebijakan organisasi untuk mengetahui kepentingan publik,mengevaluasi perilaku publik maupun organisasi untuk direkomendasikan kepada manajemen,menyiapkan prakondisi untuk mencapai saling pengertian,percaya dan saling membantu terhadap tujuan-tujuan publik atau organisasi yang diwakilinya.
2. Fungsi Korektif
Berperan sebagai problem solver,yakni apabila sebuah organisasi atau lembaga terjadi masalah-masalah atau krisis dengan publik,maka humas harus berperan dalam mengatasi terselesaikannya masalah tersebut.
Sementara Cutlip and Center mengatakan bahwa fungsi PR meliputi hal-hal berikut
1.      Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi.
  1. Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan menyebarkan informasi dari perusahaan kepada publik dan menyalurkan opini publik pada perusahaan.
  2. Melayani publik dan memberikan nasehat kepada pimpinan organisasi untuk kepentingan umum.
  3. Membina hubungan secara harmonis antara organisasi dan publik,baik internal maupun eksternal.
Public Relation (PR) adalah fungsi manajemen di suatu perusahaan atau korporasi pada umumnya yang memiliki 4 unsur di dalamnya. Pertama, humas merupakan filsafat manajemen yang bersifat sosial; kedua, humas merupakan suatu pernyataan tentang filsafat tersebut dalam keputusan kebijaksanaan; ketiga, humas adalah tindakan akibat kebijaksanaan tersebut; dan keempat, humas merupakan komunikasi dua arah yang menunjang ke arah penciptaan kebijaksanaan ini kemudian menjelaskan, mengumumkan, mempertahakankan, atau mempromosikannya kepada publik sehingga memperoleh saling pengertian dan itikad baik.
Berdasarkan 4 unsur tersebut, PR di suatu perusahaan dalam menjalankan tugas dan fungsi tersebut terbagi menjadi beberapa bagian. Pembagian tugas di divisi PR dari suatu perusahaan biasanya didasarkan pada kebutuhan dari perusahaan tersebut, sehingga biasanya pembagian divisi PR tidak selalu sama dari satu perusahaan dengan perusahaan lainnya.
Pada umumnya divisi PR di suatu perusahaan terdiri dari: Institusional Relations, Media Relations, and Government Relations. Intitusional Relations atau hubungan antar lembaga dalam bahasa Indonesia adalah suatu bagian dari divisi PR di perusahaan yang bertugas melakukan jalinan hubungan ke lembaga-lembaga yang ada di masyarakat. Hubungan tersebut dilakukan untuk menjalin hubungan dengan masyarakat atau lembaga yang ada di sekitar perusahaan. Hal tersebut penting dilakukan karena lembaga, komunitas, ataupun kumpulan masyarakat non lembaga merupakan stakeholder yang berpengaruh terhadap kegiatan dan keberlangsungan suatu perusahaan.
Sementara Media Relations atau hubungan dengan media adalah bagian dari divisi PR di suatu perusahaan yang bertugas untuk menjalin hubungan dengan media mainstreem pada umumnya.  Media relation lebih bertugas untuk bagaimana berhubungan baik dengan media, mengatur arus informasi ke media sehingga isu yang muncul dapat terencana.  Menjalin hubungan dengan media juga merupakan hal yang penting di dalam PR, karena media juga merupakan stakeholder.
Lalu bagian dari divisi PR selanjutnya adalah Government Relations atau hubungan dengan pemerintah. Pemerintah sebagai pemangku kekuasaan dianggap sebagai stakeholder yang sangat berpengaruh sehingga menjalin hubungan dengan pemerintah merupakan hal wajib yang dilakukan oleh PR suatu perusahaan.  Karena apabila dilakukan pemetaan, ada 3 unsur penting bagi PR, yang pertama ada pemerintah, masyarakat, dan swasta. Ketiga unsur penting tersebut sangat berpengaruh di dalam masyarakat, sehingga dibutuhkan pendekatan, hubungan, dan pengelolaan terhadap ketiga unsur tersebut.
Dalam hal ini yang akan dibahas adalah bagian PR Institusional Relations atau hubungan antar lembaga di masyarakat. Dimana tugas dari Institusional Relations sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Tugas dari Institusional Relations sendiri adalah melakukan pengembangan masyarakat sekitar perusahaan, karena memang pada dasarnya suatu perusahaan memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan masyarakat yang ada di sekitarnya.

No comments:

Post a Comment