Monday, March 10, 2014

KAJIAN PUSTAKA

BAB. II
KAJIAN PUSTAKA

A.  Pengertian Minat Belajar
Dalam memudahkan  pemahaman  tentang minat  belajar, maka  dalam pembahasan ini terlebih dahulu akan diuraikan menjadi minat dan belajar.
1.  Pengertian minat
Secara  bahasa  minat  berarti  kecenderungan  hati  yang  tinggi  terhadap sesuatu. (Balai Pustaka 1990 : 583) Minat merupakan sifat yang  relatif menetap pada diri  seseorang. Minat  besar  sekali  pengaruhnya  terhadap  kegiatan  seseorang  sebab  dengan  minat  ia  akan  melakukan  sesuatu  yang  diminatinya.  Sebaliknya tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu.
Sedangkan  pengertian  minat  secara  istilah  telah  banyak  dikemukakan oleh para ahli, di antaranya yang dikemukakan oleh Hilgard  yang dikutip oleh Slameto menyatakan “Interest  is persisting  tendency  to  pay attention to end enjoy some activity and content.” (Slameto :1991, 57).
Sardiman A. M. berpendapat bahwa “minat diartikan sebagai suatu  kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara  situasi  yang  dihubungkan  dengan  keinginan-keinginan  atau  kebutuhan- kebutuhannya  sendiri.”  (Sardiman  A.  M :1988, 76).
Sedangkan  menurut  I.  L.  Pasaribu  dan Simanjuntak mengartikan minat  sebagai “suatu motif yang menyebabkan  individu berhubungan secara aktif dengan sesuatu yang menariknya.” (Pasaribu  dan  Simanjuntak: 1983,52).  Selanjutnya  menurut  Zakiah  Daradjat,  dkk.,  mengartikan  minat  adalah  “kecenderungan  jiwa  yang  tetap  ke  jurusan  sesuatu  hal  yang  berharga bagi orang.” (Zakiah Daradjat,dkk:1995,133).
Dari  beberapa  definisi  yang  dikemukakan  oleh  para  ahli  seperti  yang  dikutip  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa,  minat  adalah  kecenderungan  seseorang  terhadap  obyek  atau  sesuatu  kegiatan  yang  digemari  yang  disertai  dengan  perasaan  senang,  adanya  perhatian,  dan  keaktifan berbuat.


2.  Pengertian belajar
Belajar menurut bahasa adalah “usaha (berlatih) dan sebagai upaya  mendapatkan  kepandaian” (Balai Pustaka: 1976, 965). Sedangkan menurut  istilah  yang  dipaparkan  oleh beberapa ahli, di antaranya oleh   Ahmad Fauzi yang mengemukakan  belajar adalah “Suatu proses di mana  suatu tingkah laku ditimbulkan atau  diperbaiki  melalui  serentetan  reaksi  atas  situasi  (atau  rangsang)  yang terjadi” (Ahmad  Fauzi: 2004, 2 ).  
Kemudian Slameto mengemukakan  pendapat  dari Gronback  yang  mengatakan “Learning  is show by a behavior as a result of experience” (Slameto :1991, 57). Selanjutnya Moh.Uzer  Usman  dan  Lilis  Setiawati  mengartikan  “belajar  sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi  antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungan sehingga  mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya”(Moh. Uzer Usman: 2002, 4).
Nana  Sudjana  mengatakan  “belajar  adalah  proses  yang  aktif,  belajar  adalah  mereaksi  terhadap  semua  situasi  yang  ada  di  sekitar  individu.  Belajar  adalah  proses  yang  diarahkan  kepada  tujuan,  proses  berbuat  melalui  berbagai  pengalaman.  Belajar  adalah  proses  melihat,  mengamati, memahami sesuatu. (Nana Sudjana: 1987, 14)
Dari  beberapa  pengertian  belajar  yang  telah  dikemukakan  oleh  para  ahli  tersebut,  dapat  disimpulkan  bahwa  belajar  adalah  suatu  perubahan  tingkah  laku  individu  dari  hasil  pengalaman  dan  latihan.  Perubahan  tingkah  laku  tersebut,  baik  dalam  aspek  pengetahuannya  (kognitif), keterampilannya (psikomotor), maupun sikapnya (afektif). 
Dari  pengertian  minat  dan  pengertian  belajar  seperti  yang  telah  diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah sesuatu  keinginan atau kemauan yang disertai perhatian dan keaktifan  yang disengaja yang  akhirnya melahirkan  rasa  senang  dalam  perubahan  tingkah  laku,  baik  berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan. 


B.  Unsur-Unsur Minat dan Fungsi Minat dalam Belajar
1.  Unsur-unsur minat                               
a.  Perhatian
Perhatian sangatlah penting dalam mengikuti kegiatan dengan  baik, dan hal  ini akan berpengaruh pula  terhadap minat siswa dalam  belajar.  Menurut  Sumadi  Suryabrata  “perhatian  adalah  banyak  sedikitnya  kesadaran  yang  menyertai  sesuatu  aktivitas  yang  dilakukan.” (Sumadi Suryabrata: 1989,14). Kemudian  Wasti  Sumanto  berpendapat  “perhatian  adalah  pemusatan  tenaga  atau  kekuatan  jiwa  tertentu  kepada  suatu  obyek,  atau  pendayagunaan  kesadaran  untuk  menyertai  suatu  aktivitas.” (Wasty Sumanto: 1984, 32)
Aktivitas  yang  disertai  dengan  perhatian  intensif  akan  lebih  sukses dan prestasinya pun  akan  lebih  tinggi. Maka dari  itu  sebagai  seorang  guru  harus  selalu  berusaha  untuk  menarik  perhatian  anak  didiknya sehingga mereka mempunyai minat terhadap pelajaran yang  diajarkannya.  Orang  yang  menaruh  minat  pada  suatu  aktivitas  akan  memberikan  perhatian  yang  besar.  Ia  tidak  segan  mengorbankan  waktu  dan  tenaga  demi  aktivitas  tersebut.  Oleh  karena  itu  seorang  siswa  yang mempunyai  perhatian  terhadap  suatu  pelajaran,  ia  pasti akan berusaha keras untuk memperoleh nilai yang bagus yaitu dengan  belajar.                                    
b.  Perasaan
Unsur  yang  tak  kalah  pentingnya  adalah  perasaan  dari  anak didik  terhadap  pelajaran  yang  diajarkan  oleh  gurunya.  Perasaan  didefinisikan  “sebagai  gejala  psikis  yang  bersifat  subjektif  yang umumnya  berhubungan  dengan  gejala-gejala mengenal  dan  dialami dalam kualitas senang atau tidak dalam berbagai taraf.” (Sumadi Suryabrata: 1989).
Tiap  aktivitas  dan  pengalaman  yang  dilakukan  akan  selalu  diliputi oleh  suatu perasaan, baik perasaan  senang maupun perasaan  tidak  senang.  Perasaan  umumnya  bersangkutan  dengan  fungsi  mengenal  artinya  perasaan  dapat  timbul  karena  mengamati,   menganggap, mengingat-ingat atau memikirkan sesuatu. 
Yang  dimaksud  dengan  perasaan  di  sini  adalah  perasaan  senang  dan  perasaan  tertarik.  “Perasaan merupakan  aktivitas  psikis  yang  di  dalamnya  subjek menghayati  nilai-nilai  dari  suatu  objek.” (W.S. Winkell: 1983). Perasaan  sebagai  faktor  psikis  non  intelektual,  yang  khusus  berpengaruh  terhadap  semangat  belajar.  Jika  seorang  siswa mengadakan  penilaian  yang  agak  spontan  melalui  perasaannya tentang  pengalaman  belajar  di  sekolah,  dan  penilaian  itu menghasilkan  penilaian  yang  positif  maka  akan  timbul  perasaan senang di hatinya  akan  tetapi  jika penilaiannya negatif maka  timbul  perasaan tidak senang.
Perasaan  senang  akan  menimbulkan  minat,  yang  diperkuat  dengan  sikap  yang  positif.  Sedangkan  perasaan  tidak  senang  akan  menghambat dalam mengajar, karena tidak adanya sikap yang positif sehingga tidak menunjang minat dalam belajar. 
c.  Motif
Kata  motif  diartikan  sebagai  daya  upaya  yang  mendorong  seseorang untuk melakukan  sesuatu. Motif dapat dikatakan “sebagai  daya  penggerak  dari  dalam  dan  di  dalam  subyek  untuk melakukan kreativitas tertentu   demi mencapai suatu  tujuan.” (Sardiman AM: 1986). Menurut Sumadi Suryabrata,  motif  adalah  “keadaan  dalam  pribadi  orang  yang mendorong  individu  untuk  melakukan  aktivitas-aktivitas  tertentu guna mencari suatu tujuan.” (Sumadi Suryabrata, 1989).
Seseorang melakukan  aktivitas belajar  karena  ada  yang  mendorongnya. Dalam  hal  ini motivasi  sebagai  dasar  penggeraknya  yang  mendorong  seseorang  untuk  belajar.  Dan  minat  merupakan  potensi psikologi yang dapat dimanfaatkan untuk menggali motivasi bila  seseorang  sudah  termotivasi  untuk  belajar,  maka  dia  akan melakukan aktivitas belajar dalam rentangan waktu tertentu.
Ketiadaan  minat  terhadap  suatu  mata  pelajaran  menjadi  pangkal penyebab kenapa anak didik tidak bergeming untuk mencatat apa-apa  yang  telah  disampaikan  oleh  guru.  Itulah  sebagai  pertanda bahwa  anak  didik  tidak  mempunyai  motivasi  untuk  belajar.  Oleh  karena  itu  guru  harus  bisa  membangkitkan  minat  anak  didik.  Sehingga  anak  didik    yang  pada  mulanya  tidak  ada  hasrat  untuk  belajar,  tetapi  karena  ada    sesuatu  yang  dicari muncullah minatnya untuk belajar.
Dalam  proses  belajar,  motivasi  sangat  diperlukan,  sebab seseorang  yang  tidak mempunyai motivasi  dalam  belajar,  tak  akan mungkin melakukan  aktivitas  belajar. Hal  ini   merupakan  pertanda bahwa  sesuatu  yang  akan  dikerjakan  itu  tidak  menyentuh  kebutuhannya. Dan segala sesuatu yang menarik minat orang tertentu selama  sesuatu  itu  tidak  bersentuhan  dengan  kebutuhannya.  Oleh karena  itu,  apa  yang  seseorang  lihat  sudah  tentu  membangkitkan  minatnya   sejauh apa yang  ia  lihat  itu mempunyai hubungan dengan kepentingannya sendiri. 
Jadi  motivasi  merupakan  dasar  penggerak  yang  mendorong  aktivitas  belajar  seseorang  sehingga  ia  berminat  terhadap  sesuatu  objek, karena minat  adalah alat motivasi dalam belajar.
2.  Fungsi minat dalam belajar
Minat  merupakan  salah  satu  faktor  yang  dapat  mempengaruhi  usaha  yang  dilakukan  seseorang.  Minat  yang  kuat  akan  menimbulkan  usaha  yang  gigih  serius  dan  tidak  mudah  putus  asa  dalam  menghadapi  tantangan.  Jika  seorang  siswa memiliki  rasa  ingin  belajar,  ia  akan  cepat  dapat mengerti dan mengingatnya.
Elizabeth B. Hurlock menulis tentang fungsi minat bagi kehidupan  anak sebagaimana yang ditulis oleh Abdul Wahid sebagai berikut:
a.  Minat mempengaruhi bentuk intensitas cita-cita.
Sebagai  contoh  anak  yang  berminat  pada  olah  raga maka  cita-citanya adalah menjadi olahragawan yang berprestasi,  sedang  anak  yang  berminat  pada  kesehatan  fisiknya  maka  cita-citanya  menjadi dokter.
b.  Minat sebagai tenaga pendorong yang kuat.
Minat anak untuk menguasai pelajaran bisa mendorongnya  untuk  belajar  kelompok  di  tempat  temannya  meskipun  suasana  sedang hujan.

c.  Prestasi selalu dipengaruhi oleh jenis dan intensitas.
Minat seseorang meskipun diajar oleh guru yang sama dan  diberi pelajaran  tapi  antara  satu  anak  dan  yang  lain mendapatkan  jumlah  pengetahuan  yang  berbeda.  Hal  ini  terjadi  karena berbedanya daya serap mereka dan daya serap ini dipengaruhi oleh  intensitas minat mereka.
d. Minat yang terbentuk sejak kecil/masa kanak-kanak sering terbawa  seumur hidup karena minat membawa kepuasan.
Minat  menjadi  guru  yang  telah  membentuk  sejak  kecil  sebagai misal akan terus terbawa sampai hal ini menjadi kenyataan.  Apabila  ini  terwujud maka  semua  suka  duka menjadi  guru  tidak  akan dirasa karena semua tugas dikerjakan dengan penuh sukarela.   Dan  apabila  minat  ini  tidak  terwujud  maka  bisa  menjadi  obsesi  yang akan dibawa sampai mati. (Abdul Wahid :1998).
Dalam  hubungannya  dengan  pemusatan  perhatian,  minat  mempunyai  peranan  dalam  “melahirkan  perhatian  yang  serta   merta, memudahkan  terciptanya  pemusatan  perhatian,  dan mencegah  gangguan perhatian dari luar. ( The Liang Gie:: 2004).

Oleh  karena  itu  minat  mempunyai  pengaruh  yang  besar  dalam  belajar  karena  bila  bahan  pelajaran  yang  dipelajari  tidak  sesuai  dengan minat  siswa  maka  siswa  tersebut  tidak  akan  belajar  dengan  sebaik- baiknya,  sebab  tidak  ada  daya  tarik  baginya.  Sedangkan  bila  bahan  pelajaran  itu  menarik  minat  siswa,  maka  ia  akan  mudah  dipelajari  dan  disimpan karena adanya minat sehingga menambah kegiatan belajar.  Fungsi minat  dalam  belajar  lebih  besar  sebagai  motivating  force  yaitu  sebagai kekuatan yang mendorong  siswa untuk belajar. Siswa yang  berminat  kepada  pelajaran  akan  tampak  terdorong  terus  untuk  tekun  belajar,  berbeda  dengan  siswa  yang  sikapnya  hanya menerima  pelajaran.  mereka  hanya  tergerak  untuk mau  belajar  tetapi  sulit  untuk  terus  tekun  karena  tidak  ada  pendorongnya. Oleh  sebab  itu  untuk memperoleh  hasil yang baik dalam belajar  seorang  siswa harus mempunyai minat  terhadap  pelajaran sehingga akan mendorong ia untuk terus belajar.  

No comments:

Post a Comment