Monday, March 10, 2014

RPP PERBAIKAN IPA

RENCANA PERBAIKAN
(RP)


Satuan Pendidikan         : SDN ********** 03
Kelas / Semester           :  V / I
Mata Pelajaran              : IPA
Materi Pokok                 : Organ Tubuh Manusia dan Hewan
Pertemuan / waktu         : Kelima  / 2 x 35 menit
Metode                         : Ceramah



A.    Kompetensi Dasar
1.3  Mengidentifikasi fungsi organ pencernaan manusia dan hubungannya dengan makanan dan kesehatan

B.    Indikator
o    Mengidentifikasi alat pencernaan makanan pada manusia.

C.    Materi Pembelajaran
Alat Pencernaan Makanan Pada Manusia
o    Susunun alat pencernaan
D.    Media Belajar
o    Buku  SAINS SD Haryanto Erlangga Kelas V
o    Buku BSE SD  IPA Kelas V

E.    Kegiatan Pembelajaran Siswa

·   
·  Pendahuluan
·  Guru memberi salam.
·  Guru melakukan tanya jawab mengenai materi pelajaran pada pertemuan sebelumnya. Tujuannya untuk mengukur pemahaman siswa atas materi yang telah diberikan guru
·  Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan dipelajari dengan kompetensi dasarnya.
·  Guru menjelaskan secara singkat langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.

(10 menit)

1.     Kegiatan Inti
o    Memahami peta konsep tentang alat pencernaan pada manusia.
o    Menjelaskan tugas dari alat pencernaan
o    Memahami proses pencernaan makanan secara mekanis dan kimia
o    Menyebutkan alat pencernaan
-   Rongga mulut
-   Kerongkongan
-   Lambung
-   Usus halus
-   Usus besar

o    Menyebutkan isi dari rongga mulut dan fungsinya seperti
-   Gigi   
-   Lidah 

-   Air liur

Mengunyah makanan supaya menjadi halus
Mengatur letak makanan saat mengunyah, membantu menelan makanan dan mengecap rasa makanan
Dihasilkan oleh kelenjar ludah, membantu proses pencernaan di dalam mulut
o    Memahami fungsi kerongkongan dan lambung
o    Memahami peristiwa yang terjadi dilambung saat pencernaan
o    Menyebutkan enzim yang terdapat pada lambung.


(50 menit)

2.     Penutup
·         Guru menyimpulkan materi pelajaran yang telah dipelajari.
·         Guru memberi kesempatan pada siswa untuk menanyakan materi yang belum dipahami.
·         Guru memberi  tugas pada siswa untuk dikerjakan sebagai pekerjaan rumah.
·         Guru memberi salam penutup


(10 menit)


F.      Penilaian

A.    Tes Tertulis (Aspek Kognitif)
Uraian :

1)     Pencernaan makanan secara mekanik terjadi di dalam ....
2)     Enzim yang berfungsi untuk mengubah zat tepung menjadi zat gula disebut ....
3)      Alat pencernaan yang berfungsi untuk menyerap sari­sari makanan adalah ....
4)     Sebutkan alat­alat pencernaan manusia secara berurutan!
5)     Apa fungsi dari lambung?

Pilihan Ganda :

1.
Proses yang terjadi pada  usus besar ialah ....
a.  penyerapan sari makanan
b.  makanan diolah kembali
c.  penyerapan air
d.  makanan dicampur asam klorida
2.
Alat pencernaan makanan yang menghasilkan enzim untuk membantu dalam proses pencernaan makanan secara kimiawi disebut ....
a. kelenjar pencernaan
b. saluran pencernaan
c. lambung
d. usus halus
3.
Gerakan meremas-remas yang dilakukan oleh dinding kerongkongan disebut gerak ....
a. parabolik
b. lurus
c. memutar
d. peristaltik
4.
Makanan setelah dicerna akan diserap dan disalurkan ke seluruh bagian tubuh. Penyerapan sari-sari makanan terjadi pada . . . .
a.lambung
b.usus halus
c.usus besar
d.kerongkongan
5.
Pencernaan makanan secara kimiawi terjadi di . . . .
a.mulut dan kerongkongan
b.kerongkongan dan lambung
c.lambung dan usus halus
d.lambung dan usus besar
6.
Lambung menghasilkan beberapa cairan yang membantu pencernaan makanan. Salah satunya yaitu asam klorida yang  berfungsi untuk . . . .
a. menyerap sari makanan
b. membunuh kuman yang masuk bersama makanan
c. melarutkan makanan yang keras
d. menghaluskan makanan
7.
Enzim ptialin berfungsi untuk mencerna karbohidrat menjadi zat-zat yang lebih sederhana. Enzim ptialin ini terdapat di dalam . . . .
a.usus halus
b.rongga mulut
c.lambung
d.kerongkongan

8.
Organ yang menghubungkan rongga mulut dengan lambung ... .
a. usus halus                                        c. tenggorokan
b. kerongkongan                                  d. usus 12 jari
9.
Zat yang dihasilkan oleh lambung adalah ... .
a. amilase                          c. lipase
b. asam cuka                     d. asam klorida
10.
Fungsi usus halus adalah ... .
a. menyerap sari makanan                    c. menyerap air
b. menghasilkan asam klorida               d. mengangkut sari makanan



Teknik Penilaian

·         Penilaian Tes Tertulis (Aspek Kognitif)
Ø  Untuk tes tulis uraian  :
a).  Setiap nomor  dengan  jawaban  benar  mempunyai skor = 5  
Skor Perolehan
b). Nilai  = x 100
                          Skor Maksimal
Keterangan :
Skor maksimal = Jumlah soal x  skor

Ø  Untuk tes tulis pilihan ganda  :
a. Setiap nomor benar di beri skor 1
                          Skor Perolehan
b. Nilai   = x 100
                          Jumlah  soal



·         Penilaian Kinerja (Aspek Afektif)
§  Penilaian Lisan (dalam proses)

No
Uraian Kejadian
Nama Siswa
Penilaian




























dst



Keterangan :
Penilaian : A = Sangat baik ; B = Baik ; C = Cukup ; D = Kurang ; E = Kurang Sekali

§  Penilaian Tingkah laku (Pengamatan)

Pedoman penskoran untuk pengamatan :
Dilakukan oleh guru pada saat  siswa melakukan kegiatan sehari-hari disekolah
No
Nama Siswa
Kriteria Penilaian
Jumlah skor
1
2
3
4
5














Keterangan :                                                                       Rentang skor : 1-3
Kriteria Penilaian :                                                                Skor :
  1. Sikap saat mengikuti pembelajaran disekolah                  12 – 15             : Sangat Baik
                                                                                    9 – 11               : Baik
  1. Keaktifan melakukan kegiatan pembelajaran                    6 – 8                 : Cukup
di sekolah                                                                     3 -5                   : Kurang
  1. Akhlak yang terpuji pada guru                           
  2. Aktif bertanya dan menjawab soal di dalam kelas
  3. Disliplin dan rajin dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru


·         Penilaian Penugasan (Aspek Afektif)

No
Nama Siswa
Kesesuaian materi dengan tugas
Komentar terhadap materi
Kerapihan / penampilan
Jumlah
1





2





3





4





5





6
dst




Keterangan :
Aspek keaktifan diberi nilai maksimal                        = 40, minimal = 10
Aspek pemahaman diberi nilai maksimal                   = 40, minimal = 10
Aspek kerjasama diberi nilai maksimal                      = 40, minimal = 10







*********, ….. April 20**
Wali Kelas

Mahasiswa









******************, S.Pd

***********************.
NIP. 1*****23 19**** * ***

NIM. 81*******




Mengetahui




Kepala Sekolah

Dosen Pembimbing
SDN Mojoroto 03








SUTRISNO, S.Pd

Drs. DWI RAJAB JANUADI, M.Pd
NIP. 19**** ****  ** ***

NIP. 195*****   ****** * ***




guru  kembali  kepada  pola  lama  yang  biasa  dilakukan  dalam  pembelajaran  yaitu
menjelaskan  materi  dan  siswa  menyimak  penjelasan  guru  dan  mencatat  hal  yang
dianggap  penting.  Guru  nampak  tidak  percaya  diri  ketika  siswa  bertanya  tentang
materi yang tidak dimengerti ketika mengerjakan tugas di rumah. 
-    Peneliti,  para  pengamat  dan  guru  melakukan  diskusi  untuk  membahas  tentang
kelemahan-kelemahan atau kekurangan yang dilakukan guru serta memberikan saran
perbaikan  untuk  pembelajaran  IPA/Sains  berikutnya.  Saran  yang  diberikan  peneliti
dan  juga para pengamat salah satunya adalah guru harus membaca materi IPA/Sains
paket,  meskipun  guru  sudah  sering  mengajarkan  materi  tersebut.  Guru  juga  harus
membaca   beberapa buku referensi  lain selain buku paket dan buku wajib, agar guru
                                                          http://www.teknologipendidikan.net  17
lebih percaya diri dan dapat menjawab semua pertanyaan siswa dengan    tepat. Guru
harus dapat mengalokasi waktu dengan baik, sehingga dapat  merangkum materi yang
dibahas. 
Tahap refleksi (Reflection)
-  Guru  menlakukan  analisis  temuan  peneliti  dan  para  pengamatan    saat  melakukan
observasi pelaksanaan pembelajaran oleh guru
-  Peneliti  dan  para  pengamat  menganalisis  kelemahan  dan  keberhasilan  guru  saat
menerapkan  model  pembelajaran  interaktif  dan  mempertimbangkan  langkah
selanjutnya. Terutama dalam mengelola kelas, saat siswa melakukan kerja kelompok.
-  Guru  melakukan  refleksi  terhadap  penerapan  model  pembelajaran  interaktif  pada
pelajaran  IPA/Sains.  Selama  diskusi  kelas  guru  berusaha  berkeliling  pada  setiap
kelompok. Guru menanyakan kesulitan  atau masalah  yang dihadapi  saat melakukan
percobaan.
- Guru dibantu peneliti melakukan refleksi terhadap kreativitas siswa dalam pembelajaran
IPA/Sains, di samping itu guru mengadakan evaluasi  tentang topik yang sudah dibahas
dan nilai rata-rata siswa 5,859. Kreativitas meningkat setelah mengalami pembelajaran
yang dilaksanakan guru. Siswa terlibat aktif dalam diksusi kelompok dan percobaan. 
-  Guru  melakukan  refleksi  terhadap  hasil  belajar  siswa,  mengevaluasi  terhadap
kekurangan    dan  kelemahannya    dalam  pelaksanaan  pembelajaran,  berupaya  untuk
memperbaikinya.
 

SIKLUS  II
Tahap Refleksi/Siklus II meliputi 
Tahap Perencanaan (Planning)
-  Hasil  refleksi  guru  dievaluasi  dan  didiskusikan  bersama  dengan  peneliti  dan  para
pengamat dan mencari upaya perbaikan untuk diterapkan pada pembelajaran IPA/Sains
berikutnya.  
-  Guru mendata masalah-masalah dan kendala yang dihadapi saat pembelajaran
-  Guru merancang perbaikan pembelajaran berdasarkan refleksi siklus I
Tahap Melakukan Tindakan (Action)
                                                          http://www.teknologipendidikan.net  18
- Guru melakukan analisis dan pemecahan masalah yang dihadapinya dalam pelaksanaan
pembelajaran
-  Guru  melaksanakan  tindakan  perbaikan  pembelajaran  dengan  memaksimalkan
penerapan model pembelajaran interaktif dan berusaha memperbaiki kekurangan dan
kelemahan saat pembelajaran.

Tahap Mengamati (observation)
-  Peneliti  dan  para  pengamat  melakukan  pengamatan  terhadap  penerapan  model
pembelajaran interaktif 
-   Peneliti dan para pengamat mencatat perubahan yang  terjadi, guru    lebih percaya diri
dan menjelaskan materi/konsep dengan baik. Guru  sudah dapat berperan  sebagai nara
sumber,  fasilitator  dan  mediator  dengan  baik.  Guru  sudah  dapat  mengelola  kelas
dengan baik.
-  Guru, peneliti dan para pengamat melakukan diskusi membahas masalah yang dihadapi
saat pembelajaran dan memberikan balikan.

Tahap Refleksi (Reflection)
- Guru merefleksi proses pembelajaran interaktif yang dilaksanakannya 
- Guru merefleksi hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran interaktif
- Guru menganalisis temuan dan hasil akhir penelitian
-  Peneliti  dan  guru   memberikan  rekomendasi  terhadap  hasil  akhir  penelitian  tindakan
kelas yang dilakukan guru. 
Dari tahap kegiatan pada siklus I dan II, hasil yang diharapkan adalah
-    Siswa memiliki  kemampuan  dan  kreativitas    serta  selalu  aktif  terlibat  dalam  proses
pembelajaran  IPA.  Setiap  pembelajaran  IPA  siswa  selalu  sudah  siap  dengan
pertanyaan  tentang  materi/topik  yang  akan  dibahas.  Siswa  sudah  terbiasa  bekerja
kelompok dan berdiskusi  
-  Guru  telah  memiliki  kemampuan  merancang  dan  menerapkan  model  pembelajaran
interaktif  khususnya  pada  mata  pelajaran  IPA/Sains.  Ada  kemauan  guru  untuk
menerapkan model pembelajaran interaktif pada pelajaran lainnya
-  Prestasi siswa dalam pelajaran IPA/Sains meningkat. Nilai rata siswa mencapai  6,512  
                                                          http://www.teknologipendidikan.net  19



 V. KESIMPULAN  DAN SARAN
- Guru dalam mendesain model pembelajaran interaktif untuk  mata pelajaran IPA, pada
awalnya  masih ragu dan belum terbiasa.
- Guru dalam menerapkan model pembelajaran interaktif pada mata pelajaran IPA di SD
dengan  kerja  kelompok.  Pada  awalnya  siswa    mengalami  kesulitan  bekerja  dalam
kelompok, terutama siswa yang pintar/pandai tidak mau bergabung dengan siswa yang
tidak/kurang pandai. Siswa yang  merasa dirinya pandai lebih suka belajar dan bekerja
sendiri.  Siswa  terkesan  egois,  untuk  dapat  menyatukan  siswa  dalam  kelompok  dan
bekerja  sama  guru  berusaha memberi  penjelasan  tentang  pentingnya  berbagi,  bekerja
sama, bersahabat tanpa  memperhatikan kepintaran atau kemampuan orang lain. Justru
siswa yang memiliki kelebihan daripada  teman-temannya dapat membantunya dengan
memberikan  penjelasan  tentang  teori/materi  pelajaran  yang  belum  dipahami  dan
dimengerti
-   Kinerja  belajar  siswa   meningkat    setelah    pembelajaran  IPA   menggunakan model
pembelajaran interaktif.  Siswa sangat antusias   membahas topik dalam diskusi, dan 
berusaha menjawab dan   menemukan  informasi  tentang  topik  tersebut. Siswa  saling
berebut mengemukakan  informasi  (apa  yang mereka ketahui)  tentang  topik. Setelah
dilakukan pembagian tugas kelompok siswa bekerja sesuai dengan tugasnya masing-
masing.
-  Guru  dalam  menerapkan  model  pembelajaran  interaktif  dengan  kerja  kelompok,  
mengalami  kesulitan  dalam  pengelolaan waktu. Guru  belum  dapat membagi waktu
dalam  masing-masing  kegiatan  pembelajaran.  Siswa  terlalu  melakukan  diskusi,
sehingga  guru  tidak  sempat merangkum/menyimpulkan materi  yang  dibahas  karena
waktunya sudah habis.
 -  Prestasi  belajar  siswa meningkat  setelah mengalami  pembelajaran  interaktif  dengan
kerja kelompok. Pada siklus pertama nilai rata-rata siswa  perorangan 5,859; nilaia rata-
rata   kelompok   sebesar 6,102. Pada siklus kedua   nilai rata-rata siswa 6,512 dan nilai
rata-rata kelompok 7,615; sedangkan pada siklus ketiga nilai rata-rata siswa 7,948 dan
nilai  rata-rata  kelompok  7,384.  Berdasarkan  nilai  yang  diperoleh  siswa  dapat
                                                          http://www.teknologipendidikan.net  20
disimpulkan  bahwa  model  pembelajaran  interaktif  dengan  kerja  kelompok  dapat
digunakan pada penelitian tindakan kelas. 

- Penelitian  tindakan kelas yang dilakukan bertujuan  adalah memperbaiki pembelajaran
yang  dilaksanakan  guru.  Menggunakan  model  pembelajaran  interaktif  dengan  kerja
kelompok  dapat  dijadikan  alternatif    untuk  penelitian  tindakan  kelas  yang  akan
dilaksanakan berikutnya.
B. Saran 

Penerapan model pembelajaran  interaktif dengan kerja kelompok memerlukan kemauan
dan pengorbanan yang besar, baik waktu, tenaga dan pikiran untuk itu bagi guru sekolah
dasar mampu melaksanakan penelitian tindakan kelas menggunakan model pembelajaran
ini sebagai suatu tantangan.

Penelitian  tindakan  kelas  sebaiknya  dilakukan  oleh  guru  dengan  penuh  kesadaran  dan
tanggung  jawabnya  sebagai  pendidik,  peneliti  hanya  berusaha  menjembatani  dan
memfasilitasi  agar  para  guru  sekolah  dasar  mau  melakukan  penelitian  tindakan  kelas
sebagai langkah introspeksi diri sebagai tenaga profesional.

Sebaiknya  penelitian  tindakan  kelas  dilakukan  oleh  semua  guru,    baik  guru  SD,  SMP,
maupun SMA, sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja sebagai guru. Guru harus dapat
menilai  dirinya  sendiri  sebelum  melakukan  penilaian  kepada  siswanya.  Guru  harus
mengetahui  kelemahan  dan  kekurangannya  dalam  pembelajarannya,    berusaha  untuk
mengatasinya   dan menemukan    solusi yang  terbaik  serta mengantisipasi  apabila dalam
pembelajaran mengalami kendala dan masalah.



DAFTAR  PUSTAKA

Arifin,  Zainal.  (1994).  Pendekatan  Dalam  Proses  Belajar  Mengajar.  Remaja     
Rosdakarya. Bandung.

                                                          http://www.teknologipendidikan.net  21
Gagne,  R.M  (1985).  The  Conditions  of  Learning  Theory  of  instruction  (4th

Edition). New York : Holt, Rinehart and Winston.

Hasibuan,  J.J, Mudjiono  (1988), Proses Belajar Mengajar. CV. Remaja Karya.
Bandung.

Hendro  Darmodjo,  Kaligis,  J  R  E.  (1991/1992).  Pendidikan  IPA  II,  Hal  7-11
Depdikbud Dirjen Dikti, Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan

Hernawaty  Damanik.  (2004).  Penerapan  Model  Pembelajaran  Social  Science
Inquiry    Dalam  Mata  Pelajaran  Sosiologi  Dengan  Kerja  Kelompok.
FKIP- Universitas Terbuka.

Irwanto,  dkk  (1991).  Psikologi  Umum  Buku  Panduan  Mahasiswa.  Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.

Kemmis,  S.  dan  MC.  Toggart.R.  (Ed.1988).  The  Action  Resesarch  Planner.
Deakin.  Deakin University: Australia

Lemlit-UT, (2003).  Jurnal Pendidikan  Volume 4, nomor 2. Pusat Studi Lembaga
Penelitian Universitas Terbuka.

Mulyasa,  E  (2005).  Menjadi  Guru  Profesional  :  Menciptakan  Pembelajaran
Kreatif dan Menyenangkan. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Poedjiadi, A. (1990). Pendidikan Sains dan Teknologi di Masa yang akan datang.
Disampaikan pada Seminar Puskur Balitbang Dikbud, Jakarta.

Poedjiadi,  A.  (1993).  Mewujudkan  literasi  Sains  dan  Teknologi  Melalui
Pendidikan,  hal  4-6.  Disampaikan  pada  seminar  FPMIPA  IKIP-
Bandung
                                                          http://www.teknologipendidikan.net  22

Slavin, RE.(1994). Educational Psychology  : Theory and Practice. Masschusetts:
Allyn and Bacon Publisher. 

Sobry  Sutikno,  (2004).  Model  Pembelajaran  Interaksi  Sosial,  Pembelajaran
Efektif dan Retorika. NTP  Press. Mataram

Slavin,  RE.(1994).  Educational  Psychology  :  Theory  Research    and  Practice.
Second Edition. Boston: Allyn and Bacon.
Sutarno,  N.  (2004).  Materi    Dan  Pembelajaran  IPA  SD.  Pusat  Penerbitan
Universitas Terbuka. 







                                                          http://www.teknologipendidikan.net

No comments:

Post a Comment