MENGENAL TENTANG UNSUR-UNSUR ADMINISTRASI
Unsur-unsur Administrasi
Unsur administrasi adalah
bagian-bagian yang harus ada dalam kegiatan administrasi. Tanpa adanya
unsur-unsur tertentu, administrasi tidak dapat dilaksanakan dengan baik. Dalam
literatur ditemukan adanya dua klasifikasi unsur, yaitu: unsur pokok dan unsur
umum ilmu administrasi.
a.
Unsur
Pokok Ilmu Administrasi.
Disebut juga dengan unsur mutlak ilmu administrasi. S.P.Siagian (opcit) membagi atas 4 (empat) unsur
pokok dari administrasi, yaitu: 1) Dua orang manusia atau lebih, 2) tujuan, 3)
tugas yang hendak dilaksanakan, 4) peralatan dan perlengkapan.
Dua orang
manusia atau lebih. Asumsinya bahwa manusia tidak dapat bekerjama dengan
dirinya sendiri tetapi harus memerlukan bantuan dan pertolongan orang lain.
Juga manusia memiliki kebutuhan dengan kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya
dengan serba keterbatasan. Karena itu harus ada orang lain yang secara sukarela
atau dengan cara lain diajak turut serta dalam proses kerjasama itu.
Apabila kita
berhasrat mengangkat dan memindahkan sebuah benda ke tempat lain, akan tetapi
tidak dapat mengerjakannya dengan sendirian, maka tentunya dengan meminta
bantuan pada orang lain untuk bersama-sama mengangkatnya dan memindahkannya.
Contoh yang sangat sederhana tersebut menunjukkan bahwa kerjasama tidak dapat
dilakukan oleh hanya satu orang akan tetapi perlu ada bantuan orang lain
Tujuan ialah nilai-nilai atau kebutuhan
manusia, baik jasmaniah maupun rohaniah yang diperjuangkan dengan
perbuatan-perbuatan yang nyata oleh orang agar dapat dipenuhi. Dalam perusahaan
yang menentukan tujuan adalah yang punya perusahaan, dalam bidang kenegaraan
sesuai asas negara itu, kalau berasaskan monarki absolut, yang menentukan
tujuan adalah raja. Kalau berasaskan kedaulatan rakyat, yang menentukan tujuan
negara adalah rakyat melalui Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) atau Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR) – Indonesia. Tetapi di dalam prakteknya melalui
suatu pendelegasian kekuasaan kepada Administrator perusahaan, atau
Administrator Negara (Perdana Menteri atau Presiden). Jadi yang menentukan
tujuan dalam administrasi adalah Administrator. Tujuan tidak hanya menjadi
milik administrator. Orang yang harus mempunyai gambaran yang jelas dan
memahami tujuan organisasi bukan hanya administrator saja, melainkan seluruh
anggota organisasi yang ada, bahkan pihak luar pun harus mengetahuinya. Oleh
karena itu, administrator dalam menentukan tujuan perlu melibatkan para
pembantunya dan harus memperkenalkan setiap orang agar mempunyai pemahaman yang
sama dan pandangan yang jelas tentang tujuan organisasi yang ia pimpinnya.
Tugas dan
pelaksanaannya. Berbicara mengenai tugas yang hendak dilaksanakan,
orang beranggapan bahwa proses administrasi baru timbul apabila ada kerjasama. Tidak demikian halnya. Dengan perkataan
lain, kerjasama bukan merupakan unsur administrasi. Meskipun demikian perlu
ditekankan bahwa pencapaian tujuan akan lebih efisien dan ekonomis apabila
semua orang yang terlibat mau bekerjasama satu sama lain. Akan tetapi kerjasama
pun, misalnya dalam hal dipaksakan proses administrasi dapat terjadi, karena
dengan paksaan proses administrasi dapat timbul. Kerjasama dalam administrasi
dapat digolongkan kepada dua golongan, yaitu kerjasama yang ikhlas dan sukarela
(voluntary cooperation) dan kerjasama
yang dipaksakan (compulsory atau antagonistic
cooperation).
Peralatan dan
Perlengkapan. Ada ungkapan
dari Thomas Carlile yang mengatakan manusia dapat berbuat karena alat, tanpa
alat ia tidak bisa berbuat apa, dengan alat maka ia dapat berbuat segala apa.
Ungkapan ini menunjukkan pentingnya peralatan bagi manusia termasuk dalam
proses administrasi. Peralatan dan perlengkapan yang diperlukan dalam suatu
proses administrasi tergantung dari berbagai faktor, seperti: 1) jumlah orang
yang terlibat dalam proses itu, 2) sifat tujuan yang hendak dicapi, 3) ruang
lingkup serta aneka ragamnya tugas yang hendak dijalankan, dan 4) sifat
kerjasama yang dapat diciptakan dan dikembangkan. Barangkali secara “aksiomatis” dapat dikatakan bahwa
semakin sedikit jumlah orang yang terlibat, semakin sederhana tujuan yang
hendak dicapai serta semakin sederhana tugas-tugas yang hendak dilaksanakan,
semakin sederhana pula peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan.
b. Unsur Umum Ilmu Administrasi. Berbeda halnya dengan konsepsi yang dikemukakan oleh
The Liang Gie (1978) dan Pariata Westra, dkk.; (1980) bahwa dalam proses penyelenggaraan
administrasi mempunyai unsur-unsur yang merupakan pola perbuatan manusia dalam
bidang administrasi tersebu, yakni: 1) organisasi, 2) manajemen, 3) komunikasi,
4) kepegawaian, 5) keuangan, 6) perbekalan, 7) ketatausahaan, dan 8) hubungan
masyarakat.
Organisasi - sebagai unsur pertama dari
administrasi merupakan rangka atau wadah di mana usaha kerjasama itu
diselenggarakan. James D. Money (1947) menyebutnya sebagai bentuk perserikatan
manusia untuk pencapaian suatu tujuan bersama. (the form of every human association for the attainment of a
common purpose). Sejalan dengan ini, maka proses
mengorganisir (pengorganisasian -
organizing) ialah penyusunan rangka itu dengan membagi-bagi dan
menghubung-hubungkan orang, wewenang, tugas dan tanggungjawab menjadi kesatuan
yang laras. Termasuk pula dalam proses mengorganisir atau membentuk organisasi
ini ialah penentuan tujuan yang hendak dicapai.
Penelaahan terhadap rangka di mana
administrasi itu berlangsung menimbulkan sekelompok pengetahuan yang disebut:
-
teori organisasi (theory of organization)
-
analisis organisasi dan methode (organization
and methods analysis – O & M analysis)
-
tingkah laku administratif (administrative
behavior), perilaku keorganisasian (organizational
behavior)
-
hubungan manusia (human relations)
Manajemen sebagai
suatu proses yang menggerakkan kegiatan dalam administrasi itu sehingga tujuan
yang telah ditentukan benar-benar tercapai. Sarjana Oliver Sheldon (1957)
mengatakannya sebagai “the process by
which the execution of a given purposes is put into operation and supervised” (proses
dengan mana pelaksanaan dari suatu tujuan tertentu dijalankan dan diawasi).
Manajemen mempunyai fungsi-fungsi yang sebagian sarjana berbeda klasifikasi.
Menurut Henry Fayol, yaitu: Perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing),
pemberian komando (comanding),
pengkoordinasian (coordinating),
pengawasan (controlling). G.R. Terry dengan akronim POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling). The Liang Gie
dengan fungsi perencanaan, pengambilan putusan, pembimbingan, pengkoordinasian,
pengendalian dan penyempurnaan. Dalam perkembangan manajemen telah muncul
berbagai pengetahuan sepertinya: Total
quality management (manajemen mutu terpadu), management by objectives (manajemen berdasarkan sasaran), Management Information System (Sistem
Informasi Manajemen), Manajemen
Stratejik, Manajemen Sumber Daya Manusia dan banyak pengetahuan ekonomi yang
memakai istilah manajemen seperti manajemen pemasaran, manajemen keuangan,
manajemen koperasi, dan manajemen akuntansi, bahkan pada lembaga pendidikan di
bidang ekonomi terbentuk jurusan/program studi manajemen.
Komunikasi. Ini
merupakan urat nadi yang memungkinkan orang-orang dalam usaha bersama itu
mengetahui apa yang terjadi atau diinginkan oleh masing-masing. Tanpa
komunikasi yang baik, tak mungkin kerjasama dapat terlaksana dengan baik.
Pengetahuan yang merupakan segi-segi komunikasi ini misalnya: reporting techniques (tehnik pelaporan)
Sistem informasi (information system),
Kepegawaian. Ini merupakan segi yang berkenaan dengan sumber tenaga manusia (working force) yang harus ada pada
setiap usaha kerjasama. Penelaahan terhadap unsur ini menimbulkan sekelompok
pengetahuan yang dicakup dengan nama Administrasi Kepegawaian (Personnel
Administration) yang dewasa ini kecenderungan menggunakan istilah sumber
daya manusia. Administrasi ini pada pokoknya mempelajari segenap proses
penggunaan tenaga manusia itu dari penerimaannya (recruiting) sampai pemberhentiannya (retirement). Termasuk pula di sini ialah analisis dan klasifikasi
jabatan (job analysis and classification)
serta pengembangan tenaga itu melalui latihan-latihan (training)
Keuangan. Ini
merupakan segi pembiayaan (financing) dalam
setiap administrasi. Dari sini timbullah Administrasi keuangan yang
mencakup penganggaran belanja (budgeting), pembukuan (accounting), pemeriksaan (auditing) serta tindakan-tindakan
lainnya dalam bidang keuangan.
Perbekalan. Istilah lainnya perlengkapan,
persediaan, logistik, dan urusan rumah tangga. Ini merupakan segi yang
mengurusi kebutuhan-kebutuhan kebendaan dan kerumahtanggaan yang juga tentu ada
dalam setiap usaha bersama. Pada bidang ini berkembanglah pengetahuan tentang
administrasi perlengkapan (supply
administration), pembelian (procure-ment),
persediaan, pergudangan, klasifikasi dan standardisasi alat-alat, pengendalian
harta benda (inventory and property
control)
Ketatausahaan, yaitu rangkaian kegiatan merencanakan,
mengada-kan, mengirim, dan menyimpan pelbagai keterangan yang diperlukan dalam
usaha kerjasama. Pada bidang ini berkembang pengetahuan tentang administrasi
perkantoran (office administration)
atau manajemen perkan-toran (office
management), kesekretarisan, tata persuratan, kearsipan, dan dokumentasi.
Hubungan
Masyarakat. Ini merupakan
segi yang menggambarkan pada pihak luar segala sesuatu yang berlangsung
mengenai usaha kerjasama itu, demikian pula sebaliknya menyalurkan sesuatu
hasrat, cita atau pendapat dari luar ke dalam sesuatu usaha bersama, dengan
demikian tercapai pengertian yang sebaik-baiknya antara suatu administrasi
dengan keadaan sekelilingnya. Aspek ini justru amat pentingnya bagi
kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun perusahaan agar
mendapat dukungan dari rakyat bagi pemerintah dan kesukaan konsumen bagi
perusahaan. Pada akhir-akhir ini timbullah pengetahuan dalam bidang ini, yaitu
hubungan masyarakat (publik relation),
keprotokolan, dan dalam bidang perusahaan
dengan periklanan (advertising)
No comments:
Post a Comment