BUDAYA POLITIK DAN TIPE-TIPE BUDAYA POLITIK YANG BERKEMBANG
DI INDONESIA
BUDAYA POLITIK DAN TIPE-TIPE BUDAYA
POLITIK YANG BERKEMBANG DI INDONESIA
A.
BUDAYA
POLITIK
Kata
politik berasal dari bahasa Yunani “polis” yang artinya kata yang berstatus
Negara atau sebagai Negara kota. Segala aktivitas yang dijalankan oleh polis
untuk kelestarian dan perkembangan disebut “polittike
teckne” (politika).
Dalam
kehidupan benegara politik diartikan sebagai ilmu atau seni/ kemahiran untuk
mencukupi menyelenggarakan keperluan maupun kepentingan bangsa dan Negara. Dalam bahasa inggris,
politik diartikan suatu rangkaian asap atau prinsip keadaan, cara atau alat
yang digunakan untuk mencapai cita-cita atau tujuan.
Negara
sebagai suatu organisasi, merupakna suatu system yang menyangkut proses
penentuan dan pelaksanaan tujuan. Untuk mencapai tujuan, setiap insan politik
harus dapat mennunjukkan partisipasinya dalam kegiatan yang berkaitan dengan
warga Negara pribadi (private citizen)
yang bertujuan untuk ikut memengaruhi pengembalikan keputusan oleh pemerintah.
1.
Wujud
Dari Kegiatan Politik
Kegiatan-kegiatan
politik yang dapat dilakukan sebagi wujud partisipasi politik antara lain.
a. Membentuk organisasi social politik yang dapat mengontrol
maupun memberi input terhadap setiap kebijakan pemerintah.
b. Aktif dalam proses pemilu.
c. Bergabung dalam kelompok-kelompok kepentingan kontemporer.
2.
Komponen-komponen
Budaya Politik
Menurut
Ranney, budaya politik memiliki dua komponen utama, orientasi kognitif (cognitive orientations) dan orientasi
efektif (affective orientations).
Almond dan Verba dengan lebih konprehensi mengacu pada apa yangdirumuskan
Parsons dan Shils tentang klafikasi tipe-tipe orientasi, bahwa budaya politik mengandung
tiga komponen objek politik berikut.
a. Komponen afektif merupakan menyangkut masalah emosional
subyektif social terhadap suatu objek, secara umum komponen ini disamakan
dengan perasaan yang dimiliki terhadap suatu objek.
b. Komponen kognitif merupakan terbentuk dari pengetahuan dan
informasi yang diterima yang selanjutnya diproses menghasilkan suatu keputusan
untuk bertindak.
c. Komponen evaluative
Dalam realitas kehidupan, ketiga
komponen saling terkait atau saling
memengaruhi. Misalnya dalam melakukan penilaian terhadap seorang
pemimpin.
3.
Pengertian
Dari Budaya Politik
Budaya politik merupakan pola perilaku suatu masyarakat
dalam kehidupan bernegara dan norma kebiasaan yang dihayati oleh seluruh
anggota masyarakat. Masyarakat politik mengorganisasikan diri dari sebuah
asosiasi bernama Negara karna mampu memenuhi kebbutuhan manusia akan peraturan
melalui kekuasaan yang dimilikinya (authority).
Budaya berasal dari kata “budhayah” berarti akal, atau dapat
juga didefinisikan budi dan daya artinya mendayakan budi atau menggunakan akal
budi.
Berikut ini pengertian dari beberapa ahli ilmu politik
tentang budaya politik.
a. Rusadi Sumintapura
Budaya
politik adalah pola tingkah laku individu dan orientasinya terhadap kehidupan
politik yang dihadapi oleh para anggota suatu system politik.
b. Sidney Verba
Budaya
politik adalah suatu system kepercayaan empiric, symbol-simbol ekspresif dan
nilai-nilai yang menegaskan suatu system dimana tindakan politik dilakukan.
c. Alan R. Bali
Buadaya
politik adalah suatu susunan yang terdiri dari sikap, kepercayaan, emosi dan
nilai-nilai masyarakat dengan system politik dan isu-isu politik.
d. Austin Ranney
Budaya
politik adalah seperangkat pandangan-pandangan politik dan pemerintahan yang
dipegang secara bersama.
e. Gabriel A. Almond dan G. Bingham Powell, Jr
Budaya
politik berisikan sikap, keyakinan, nilai dan keterampilan yang berlaku bagi
seluruh populasi, juga dan kecenderungan pola-pola khusus yang terdapat pada bagian-bagian
populasi.
f. Samuel Beer
Budaya
politik adalah nilai-nilai keyakinan dan sikap-sikap emosi tentang bagaimana
pemerintahan seharusnya dilaksanakan dan apa yang harus dilaksakan pemerintah.
Dalam masyarakat muncul budaya
politik yang berbeda-beda, yaitu sebagai berikut.
a. Budaya politik apatis dimasyarakatnya bersikap acuh, pasif
dan merasa bodoh.
b. Budaya politik mobilisasi, yaitu masyarakatnya sengaja
didorong atau dimobilisasi.
c. Budaya politik partisipatif.
Perbedaan model budaya politik yang
berkembang dalam suatu masyarakat dipengaruhi oleh factor-faktor berikut.
a. Tingat pendidikan warga mayarakat.
b. Tingkat ekonomi masyarakat, semakin tinggi tingkat ekonomi
masyarakat maka semakin tinggi pula partisipasi politiknya.
c. Reformasi politik atau political
will, yaitu semangat merevisi dan mengadopsi system politik yang lebih
baik.
d. Supremasi hukum, yaitu adnya pengegakan hukum yang adil,
independent dan bebas.
e. Media komunikasi independen yang berfungsi sebagai control
social, bebas dan mandiri.
Ada dua manfaat dalam memahami
budaya politik yaitu:
a. Sikap warga Negara terhadap system politik akan mengaruhi
tuntutan, tanggapannya, dukungannya, serta orientasinya terhadap system
politik.
b. Dengan memahami hubungan antara budaya politik dengan system
politik.
4.
Ciri-Ciri
Budaya Politik
Menurut Bigham Power Jr. system budaya politik demokrasi
bericirkan antara lain;
a. Legitimasi pemerintah didasarkan pada pandangan bahwa
pemerintah tersebut mewakili keinginan.
b. Legitimasi kekuasaan diperoleh melalui pemilihan umum yang
kompetitif.
c. Sebagian besar orang dewasa dapt ikut serta dalam proses
pemilihan baik sebagai calon untuk menduduki jabatan penting.
d. Penduduk memilih secara rahasia dan tanpa paksaan.
e. Masyarakat dan pemimipin menikmati hak-hak dasar, seperti
kebesan berbicara, berkumpul.
Secara umum ciri-ciri
masyarakat politik antara lain:
a. Dengan dasar dan sukarela menggunakan hak pillihnya dalam
pemilu terutama hak pilih aktif.
b. Bersifat kritis terhadap kebijakan yang telah dibuat oleh
pemmerintah dengan sikap:
1) Menerima sebagaimana adanya.
2) Menolak dengan alas an.
3) Ada yang suka diam tanpa memberikan reaksi apa-apa.
c. Memiliki komitmen kuat terhadap partai politik yang menjadi
pilihannya.
d. Budaya politik yang berkembang disetiap Negara sangat
beragam, karena dipengaruhi oleh karakter budaya politiknya masing-masing.
Untuk mengetahui karakter budaya politik suatu bangsa dapat diukur melalui beberapa dimensi yang
berkembang dalam masyarakat, yaitu sebagai berikut:
1) Tingkat pengetahuan umum yang dimilliki masyarakat mengenai
system politiknya.
2) Pemahaman masyarakat mengenai struktur dan peran pemerintah
dalam membuat suatu kebijakan
3) Pemahaman mengenai penguatan kebijakan yang meliputi masukan
opini dari
masyarakat
dan mefia massa kepada pemerintah.
5.
Tipe-Tipe
Budaya Politik
a. Berdasarkan sikap yang ditunjukkan.
1) Budaya politik militan
Budaya
politik dimana pebedaan dipandang sebagai usaha mencari alternative yang baik,
tetapi dipandang sebagai usaha jahat dan menantang.
2) Budaya politik toleransi
Dimana
pemikiran berpusat pada masalah atau ide yang harus dinilai, berusaha mencari
consensus yang wajar, selalu membuka pintu untuk bekerja sama.
b. Berdasarkan sikap terhadap tradisi dan perubahan.
1) Budaya politik yang memiliki sikap mental absolute
Memiliki
nikai-nilai dan kepercayaan yang dianggap selalu sempurna dan tadak dapat
diubah lagi.
2) Budaya politik yang memiliki sikap mental akomodatif
Bersifat
akomodatif biasanya terbuka dan bersedia menerima apa saja yang dianggap
berharga.
c. Berdasarkan orientasi politiknya
1) Budaya politik parochial
Suatu
masyarakat dikatakan parochial bila
frekuensi orientasi terhadap empat dimensi penentu budaya politik mendekati nol
atau tidak memiliki sama sekali terhadap keempat dimensi.
2) Budaya politik subjek
Masyarakat
dikatakan polittik subjek jika frekuensi
orientasi yang tinggi terhadap pengetahuan system politik secara umum dan objek
output atau pemahaman mengenai penguatan kebijakan yang buat oleh pemerintah.
3) Budaya politik
partisipan
Suatu
bentuk budaya politik dimana anggota masyarakat sudah memiliki pemahaman yang
baik mengenai empat dimensi budaya politik.
6. Fakto-Faktor Penyebab Berkembangnya
Budaya Politik Disuatu Negara
Menurut Myran Weiner ada lima penyebab
timbulnya gerakan kearah partisipan yang lebih luas dalam proses budaya politik
yaitu:
a. Modernisasi
Sejalan
dengan berkembangnya industrialisasi perbaikan pendidikan dan media
komuniasi,sebagian penduduk merasakan terjadinya perubahan nasib akan turut
berperan dalam politik. Dampak modernisasi adalah munculnya kelas pekerja baru
untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputuasan politik.
b. Perubahan-perubahan
struktur kelas social
c. Pengaruh
kaum intelektual dan komunikasi media massa modern
Masyarakat
umum dapat membangkitkan partisipasi masa dalam pembuatan keputusan politik
melalui ide-idenya.
d. Ketertiban
pemerintah yang meluas dalam uruan social, ekonomi dan kebudayaan
Beberapa contoh budaya politik yang
berkembang dimasyarakat yaitu:
a. Dibidang
politik
1) Berdialog dengan wakil-wakil rakyat
2) Pelaksanaan pemilu
b. Dibidang
ekonomi
1) Tumbuhnya pusat-pusat perbelanjaan
2) Peningkatan peran masyarakat dalam membayar pajak
c. Dibidang
social budaya
Terlibat
dalam kegiatan sosial
d. Dibidang
hankam
1) Kesediaan membela Negara
2) Mempererat persatuan
B.
TIPE-TIPE
BUDAYA POLITIK YANG BERKEMBANG DIINDONESIA
1. Macam-Macam Tipe Budaya Politik
a. Budaya politik tradisional
Merupakan
budaya politik yang mengedepankan satu dari etnis yang ada diindonesia
b. Budaya politik islam
Meupakan
budaya politik yang mendasarkan idenya pada satu keyakinan dan dinilai agama
islam.
c.
budaya politik modern
merupakan budaya politik yang coba
meninggalkan karakter etnis atau
pendasaran pada agama yang maksudnya untuk tidak mengedepankan budaya etnis
atau agama.
Tipe-tipe budaya politik menurut Masoed dan Colin
MacAndrews.
a. Model masyarakat industrial
Banyak
public peminat politik yang selalu mendiskusikan secara krisis dan moral-moral
dan juga mengusulkan kebijakan-kebijakan baru.
b. Model system otoriter
Terdapat
beberapa kelompok masyarakat yang memiliki sikap politik yang berbeda;
1. Kelompok organisasi politik dan partisipan.
2. Kelompok terhormat
c. Model system demokrasi Praindustrial
2. Wujud Budaya Politik
Wujud budaya yang berkembang dimasyarakat yaitu:
a.
Aktif dalam kegiatan pemilu
b.
Berperan dalam menyelenggarakan
diskusi politik
c.
Mendukung pemerintah yang sedang
berkuasa
Affan Gaffar, mengatakan bahwa
budaya politik Indonesia memiliki tiga cirri dominan yaitu:
a.
Hierarki yang tegar atau ketat
Maksudnya sisem budaya jawa mengenal
adanya stratifikasi social dengan penuturan dan pergaulan berbeda.
b.
Cenderung Patronage
Maksudnya system hubungan antara dua
sumber daya yang saling interaksi.
c.
Neo-Patrimoniallistik
Maksudnya memiliki pola pemerintah
yang modern dan rasional seperti perilaku Negara masih memperlihatkan tradisi
dan budaya politikyang berkarakter pratimonial.
No comments:
Post a Comment