Tuesday, August 12, 2014

CERPEN CERITA PENDEK, PENGERTIAN CERPEN, CIRI-CIRI CERPEN

CERPEN
Cerita pendek atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan short story, merupakan satu karya sastra yang sering kita jumpai di berbagai media massa. Namun demikian apa sebenarnya dan bagaimana ciri-ciri cerita pendek itu, banyak yang masih memahaminya.
Cerita pendek apabila diuraikan menurut kata yang membentuknya berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut : cerita artinya tuturan yang membentang bagaimana terjadinya suatu hal, sedangkan pendek berarti kisah pendek (kurang dari 10.000 kata) yang memberikan kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam situasi atau suatu ketika ( 1988 : 165 ).
Menurut Susanto dalam Tarigan (1984 : 176), cerita pendek adalah cerita yang panjangnya sekitar 5000 kata atau kira-kira 17 halaman kuarto spasi rangkap yang terpusat dan lengkap pada dirinya sendiri.
Sementara itu, Sumardjo dan Saini (1997 : 37) mengatakan bahwa cerita pendek adalah cerita atau parasi (bukan analisis argumentatif) yang fiktif (tidak benar-benar terjadi tetapi dapat terjadi dimana saja dan kapan saja, serta relatif pendek).
Dari beberapa pendapat di atas penulis simpulkan bahwa yang dimaksud dengan cerita pendek adalah karangan nasihat yang bersifat fiktif yang menceritakan suatu peristiwa dalam kehidupan pelakunya relatif singkat tetapi padat.


Ciri-ciri Cerita Pendek
Di atas penulis kemukakan bahwa masih banyak orang belum mengetahui ciri-ciri sebuah cerita pendek. Mengenai hal tersebut, di bawah ini penulis kemukakan ciri-ciri cerita pendek menurut pendapat Sumarjo dan Saini (1997 : 36) sebagai berikut.
Ceritanya pendek ;
  • Bersifat rekaan (fiction) ;
  • Bersifat naratif ; dan
  • Memiliki kesan tunggal.
Pendapat lain mengenai ciri-ciri cerita pendek di kemukakan pula oleh Lubis dalam Tarigan (1985 : 177) sebagai berikut.
  • Cerita Pendek harus mengandung interprestasi pengarang tentang konsepsinya mengenai kehidupan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
  • Dalam sebuah cerita pendek sebuah insiden yang terutama menguasai jalan cerita.
  • Cerita pendek harus mempunyai seorang yang menjadi pelaku atau tokoh utama.
  • Cerita pendek harus satu efek atau kesan yang menarik.
Menurut Morris dalam Tarigan (1985 : 177), ciri-ciri cerita pendek adalah sebagai berikut.
  • Ciri-ciri utama cerita pendek adalah singkat, padu, dan intensif (brevity, unity, and intensity).
  • Unsur-unsur cerita pendek adalah adegan, toko, dan gerak (scena, character, and action).
  • Bahasa cerita pendek harus tajam, sugestif, dan menarik perhatian (incicive, suggestive, and alert).

A.   Pengertian Cerpen
Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen adalah salah satu bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang, seperti novel. Karena singkatnya, cerita-cerita pendek yang sukses mengandalkan teknik-teknik sastra seperti tokoh, plot, tema, bahasa dan insightsecara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang.  Sedangkan Menurut Sumardjo dan Saini Cerpen atau cerita pendek adalah cerita atau parasi  fiktif yang dibuat relatif singkat atau pendek.

B.    Ciri- Ciri Cerpen
ciri-ciri cerita pendek menurut pendapat Sumarjo dan Saini adalah sebagai berikut :
a)    Ceritanya pendek ;
b)   Bersifat rekaan (fiction) ;
c)    Bersifat naratif ; dan
d)   Memiliki kesan tunggal.
Menurut Morris, ciri-ciri cerita pendek adalah sebagai berikut :
a.       Ciri-ciri utama cerita pendek adalah singkat, padu, dan intensif (brevity, unity, and intensity).
b.      Unsur-unsur cerita pendek adalah adegan, toko, dan gerak (scena, character, and action).
c.       Bahasa cerita pendek harus tajam, sugestif, dan menarik perhatian (incicive, suggestive, and alert).

C.     Unsur Cerpen
a.    Unsur intrinsik
Unsur intrinsik Cerpen adalah unsur yang membangun karya itu sendiri. Unsur–unsur intrinsik cerpen mencakup:
1.     Tema
Tema adalah ide pokok sebuah cerita, yang diyakini dan dijadikan sumber cerita.
2.    Latar (setting)
Latar adalah tempat, waktu , suasana yang terdapat dalam cerita. Sebuah cerita harus jelas dimana berlangsungnya, kapan terjadi dan suasana serta keadaan ketika cerita berlangsung.
a)     Latar waktu: Keterangan tentang kapan peristiwa itu terjadi . Misal, pagi, siang, sore, malam.
b)   Latar tempat: Keterangan tempat peristiwa itu terjadi. Misal di rumah, di sekolah.
c)    Latar suasana: Latar suasana menggambarkan peristiwa yang terjadi. Misal, gembira, sedih romantis.
3.    Alur (plot)
Alur adalah susunan peristiwa atau kejadian yang membentuk sebuah cerita.
a)    Alur Cerpen dibagi menjadi 3 yaitu:
b)   Alur maju adalah rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak ke depan terus.
c)    Alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang susunannya tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak mundur (flashback).
d)   Alur campuran adalah campuran antara alur maju dan alur mundur.

Alur Cerpen meliputi beberapa tahap:
1)    Pengantar: bagian cerita berupa lukisan , waktu, tempat atau kejadian yang merupakan awal cerita.
2)   Penampilan masalah: bagian yang menceritakan maslah yang dihadapi pelaku cerita.
3)   Puncak ketegangan / klimaks : masalah dalam cerita sudah sangat gawat, konflik telah memuncak.
4)   Ketegangan menurun / antiklimaks : masalah telah berangsur–angsur dapat diatasi dan kekhawatiran mulai hilang.
5)   Penyelesaian / resolusi : masalah telah dapat diatasi atau diselesaikan.
4.    Tokoh dan Penokohan
Penokohan/ perwatakan yaitu menggambarkan watak atau karakter seseorang tokoh yang dapat dilihat dari tiga segi yaitu melalui:
a)    Dialog tokoh
b)   Penjelasan tokoh
c)    Penggambaran fisik tokoh
5.    Amanat
Amanat adalah pesan atau nasihat yang ingin disampaikan pengarang melalui cerita.
6.    Sudut Pandang
Sudut pandang adalah posisi pengarang pada sebuah cerita . Terdiri :
a)    Sudut pandang orang pertama
b)   Sudut pandang orang ketiga
7.    Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah gaya penulisan yang digunakan penulis dalam mengarang cerita, baik dari segi diksi (pilihan kata), ragam bahasa, dan permajasan.

b.    Unsur Ekstrinsik Cerpen
Unsur ekstrinsik Cerpen adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra. Unsur ekstrinsik meliputi:
a)    Nilai-nilai dalam cerita (agama, budaya, politik, ekonomi)
b)   Latar belakang kehidupan pengarang

c)    Waktu dan tempat penulisan cerita

No comments:

Post a Comment