Sunday, May 11, 2014

Doa berkaitan Jenazah



Doa berkaitan Jenazah 01
Talqin orang yang hendak meninggal
Ketika seseorang hendak meninggal dunia maka orang yang dicintai si sakit, dianjurkan untuk mentalqin-nya.
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

لقنوا موتاكم لا إله إلا الله من كان آخر كلامه لا إله إلا الله عند الموت دخل الجنة يوما من الدهر وإن أصابه قبل ذلك ما أصابه
Talqinlah orang yang hendak meninggal dengan ucapan laa ilaaha illallaah. Kerana siapa yang kalimat terakhirnya laa ilaaha illallaah ketika mati maka dia akan masuk syurga pada suatu saat nanti, meskipun dia mendapatkan azab sebelumnya. (shahih Ibn Hiban)
Hadis di atas menunjukkan bahawa talqin, yang diajarkan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dilakukan sebelum orangnya meninggal BUKAN setelah meninggal.
Caranya:
1. Perintahkan si sakit untuk mengucapkan laa ilaaha illallaah.
2. Jika dia belum mengucapkannya, ulangi perintahnya
3. Jika si sakit sudah mengucapkannya maka jangan diajak bicara sedikitpun dan jangan melakukan sesuatu yang mengundang perhatian si sakit.
Hendaknya yang mentalqin adalah orang terdekat si sakit, seperti ibunya, ayahnya, kakaknya, suaminya, isterinya, atau yang lainnya. Ertinya, tidak semestinya tokoh masyarakat.
Doa berkaitan Jenazah 02
Setelah meninggal, Malaikat mengaminkan doa pentakziah
Setelah meninggal, hekdaknya mata jenazah dipejamkan dan didoakan kebaikan untuknya, seperti memohonkan ampunan dan rahmat.
Dari Ummu Salamah radhiyallahu 'anha,
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjenguk Abu Salamah ketika meninggal, sementara matanya terbelalak, kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memejamkannya. Lalu baginda bersabda:
إن الروح إذا قبض تبعه البصر
Sesungguhnya roh apabila dicabut, dia diikuti oleh mata.
Akhirnya keluarga Abu Salamah banyak berteriak . Mendengar itu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berpesan kepada mereka:
لا تدعوا على أنفسكم إلا بخير فإن الملائكة يؤمنون على ما تقولون
Janganlah kalian mendoakan keburukan untuk diri kalian, berdoalah yang baik. Sesungguhnya malaikat MENGAMINKAN apa yang kalian ucapkan
Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berdoa:
اللهم اغفر لأبي سلمة وارفع درجته في المهديين واخلفه في عقبه في الغابرين واغفر لنا وله يا رب العالمين وأفسح له في قبره ونور له فيه
Ya Allah ampunilah Abu Salamah, tinggikan darjatnya bersama orang-orang yang mendapat petunjuk, gantikanlah untuk keluarga yang ditinggalkan. Ampunilah kami dan dia, wahai Rab semesta alam, lulaskanlah kuburannya dan berilah cahaya baginya di kuburan. (HR. Muslim, Nasa’i, Turmudzi, Abu Daud, Ibn Majah)
Catatan:
Doa di atas boleh kita guna dengan mengganti nama Abu Salamah dengan nama jenazah yang bersangkutan:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِ(si A) وَارْفَعْ دَرَجَتَهُ فِي الْمَهْدِيِّينَ، وَاخْلُفْهُ فِي عَقِبِهِ فِي الْغَابِرِينَ، وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ رَبَّ الْعَالَمِينَ، اللَّهُمَّ افْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ، وَنَوِّرْ لَهُ فِيهِ
ALLAHUMMAGH-FIR LI (si A), WAR-FA’ DARAJATAHU FIL MAHDIYIIN, WAKHLUF FII ‘AQIBIHII FIL GHAABIRIIN, WAGHFIR LANAA WA LAHUU RABBAL ‘AALAMIIN, ALLAHUMMAF-SAH LAHUU FII QABRIHI WA NAWWIR LAHUU FIIHI
Doa berkaitan Jenazah 03
Doa solat jenazah
Pada rakaat pertama membaca Al-Fatihah dan dianjurkan membaca surat yang lain.
Thalhah bin Abdillah bin Auf mengatakan:
صليت خلف ابن عباس رضي الله عنه على جنازة فقرأ بفاتحة الكتاب وسورة وجهر حتى أسمعنا فلما فرغ أخذت بيده فسألته؟ فقال: إنما جهرت لتعلموا أنها سنة وحق
Saya solat jenazah di belakang Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma, beliau membaca Al-fatihah dan surat yang lain, dan beliau mengeraskannya, hingga kami boleh mendengarnya. Sesai solat, saya menjabat tangan beliau dan mempertanyakannya kepada beliau. Kemudian beliau menjawab: “Aku keraskan bacaannya agar kalian tahu bahwa itu termasuk sunah dan ajaran yang benar.” (HR. Bukhari 1135 & Nasa’i 1987).
Doa berkaitan Jenazah 04
Pada takbir kedua, membaca selawat untuk Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
Berdasarkan hadis dari Abu Umamah, bahswa beliau mendengar salah seorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bercerita:
أن السنة في الصلاة على الجنازة أن يكبر الامام، ثم يقرأ بفاتحة الكتاب بعد التكبيرة الأولى سرا في نفسه، ثم يصلي على النبي صلى الله عليه وسلم، ويخلص الدعاء للجنازة في التكبيرات
Yang sesuai sunah (petunjuk) dalam solat jenazah, imam bertakbir, kemudian membaca Al-fatihah setelah takbir pertama dengan pelahan-lahan, kemudian membaca selawat, kemudian mengkhususkan doa untuk jenazah di takbir-takbir yang lain. (HR. As-Syafii dalam Al-Umm, Al-baihaqi, dan Ibnul Jarud).
Catatan:
Tidak ada lafaz selawat khusus untuk solat jenazah. Kerana itu, bacaan selawat dalam solat jenazah sama dengan bacaan selawat ketika tasyahud.
Doa berkaitan Jenazah 05
Pada takbir ke-3 dan ke-4, membaca doa solat jenazah
Doa pertama,
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ، وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَنَجِّهِ مِنَ النَّارِ وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ
ALLAHUMMAGH-FIR LAHUU WAR-HAMHUU, WA ‘AA-FIHII WA’FU ‘ANHU, WA AKRIM NUZULAHU, WA WASSI’ MUD-KHOLAHU, WAGH-SIL-HU BIL-MAA-I WATS-TSALJI WAL BARAD. WA NAQQI-HII MINAL KHATHAA-YAA KAMAA NAQQAITA ATS-TSAUBAL ABYA-DHA MINAD DANAS, WA ABDIL-HU DAARAN KHOIRAM MIN DAARIH, WA AHLAN KHOIRAM MIN AHLIH, WA ZAUJAN KHOIRAM MIN ZAUJIH, WA AD-KHIL-HU AL-JANNATA WA NAJJIHII MINAN NAAR WA A-‘IDZHU MIN ‘ADZAABIL QABRI
Yaa Allah, ampuni dia dan rahmati dia, selamatkan dia dan maafkan dia, muliakan tempatnya dan luaskan liang lahatnya. Cucilah dia dengan air, salju, dan air dingin. Bersihkan dia dari dosa, sebagaimana Engkau membersihkan pakaian putih dari kotoran. Gantikanlah rumah yang lebih baik dari rumahnya, keluarga yang lebih baik dari pada keluarganya, dan isteri yang lebih baik dari pada isterinya. Masukkan dia ke dalam syurga dan selamatkan dari neraka, serta lindungi dari azab kubur.
Hadis Selengkapnya:
Dari Auf bin Malik radhiyallahu 'anhu, bahwa beliau melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan shalat jenazah dan beliau mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membaca doa di atas: “Allahummagh fir lii... dst” (HR. Ahmad, Muslim, Nasai, dan yang lainnya).
Keterangan:
Bukankah seorang mukmin akan dikumpulkan kembali dengan keluarganya dan isterinya sebagai bidadarinya?
Lalu apa makna: “Gantikanlah keluarga yang lebih baik dari pada keluarganya, dan isteri yang lebih baik dari pada isterinya...”
Jawab:
Kata ‘mengganti’ memiliki ungkapan beberapa makna, diantaranya
a. Mengganti zat bendanya
b. Mengganti sifatnya
Sehingga yang dimaksud : ‘gantikanlah keluarga yang lebih baik dari keluarganya’ adalah gantikanlah sifat keluarga dengan yang lebih baik dari pada sifat keluarganya ketika di dunia. Anggota keluarganya tetap sama sebagaimana di dunia, hanya saja sifatnya lebih baik. Demikian pula makna: ‘gantikan isteri dengan yang lebih baik dari pada isterinya’ maknanya adalah gantikan perangai isterinya ketika di akhirat dengan sifat yang lebih baik dari pada perangai isterinya ketika di dunia. (Demikian keterangan Imam Ibnu Utsaimin dalam Liqa’at Bab Al-Maftuh, volume 3, no. 25)
Allahu a’lam
Doa berkaitan Jenazah 06
Doa KEDUA Pada takbir ke-3 dan ke-4, ketika solat jenazah
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِحَيِّنَا، وَمَيِّتِنَا، وَصَغِيرِنَا، وَكَبِيرِنَا، وَذَكَرِنَا وَأُنْثَانَا، وَشَاهِدِنَا وَغَائِبِنَا، اللَّهُمَّ مَنْ أَحْيَيْتَهُ مِنَّا فَأَحْيِهِ عَلَى الْإِيمَانِ، وَمَنْ تَوَفَّيْتَهُ مِنَّا فَتَوَفَّهُ عَلَى الْإِسْلَامِ، اللَّهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ، وَلَا تُضِلَّنَا بَعْدَهُ
ALLAHUMMAGH-FIR LI HAYYINAA WA MAYYITINA, WA SHAGHII-RINAA WA KABII-RINAA, WA DZAKA-RINAA WA UNTSAA-NAA, WA SYAA-HIDINAA WA GHAA-I-BINAA. ALLAHUMMA MAN AH-YAI-TAHUU MINNAA FA AHYI-HII ‘ALAL IMAAN, WA MAN TA-WAFFAI-TAHUU MINNAA FA TAWAFFA-HUU ‘ALAL ISLAAM, ALLAAHUMMA LAA TAHRIMNAA AJ-RAHUU WA LAA TUDHILLANAA BA’DAH.
Ya Allah, ampunilah kami yang masih hidup dan yang sudah mati, yang masih kecil dan yang sudah dewasa, yang ada di sini dan yang tidak ada di sini. Yaa Allah, siapapun diantara kami yang Engaku berikan usia panjang, jadikanlah kehidupan kami di atas iman. Dan siapapun diantara kami yang Engkau wafatkan, wafatkanlah dia dia di atas islam. Ya Allah, janganlah Engkau halangi kami untuk mendapatkan pahala kematiannya, dan janganlah Engkau jadikan kami orang yang sesat setelah kami beriman. (HR. Abu Daud 3201 dan dishahihkan Al-Albani)
Keterangan :
Makna : “janganlah Engkau halangi kami untuk mendapatkan pahala kematiannya”
Dijelaskan An-Nawawi, maknanya, bahawa seorang mukmin adalah saudara bagi mukmin yang lain. Maka kematiannya merupakan musibah bagi saudaranya. Orang yang solat jenazah memohon agar mendapatkan pahala dari musibah kematian saudaranya ini.
Doa berkaitan Jenazah 07
Doa KETIGA Pada takbir ke-3 dan ke-4, ketika solat jenazah
اللَّهُمَّ إِنَّ فُلَانَ بْنَ فُلَانٍ فِي ذِمَّتِكَ، وَحَبْلِ جِوَارِكَ، فَقِهِ مِنْ فِتْنَةِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ، وَأَنْتَ أَهْلُ الْوَفَاءِ وَالْحَمْدِ، اللَّهُمَّ فَاغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
ALLAHUMMA INNA FULAN BIN FULAN (sebut nama mayit) FII DZIMMATIK, WA HABLI JIWAARIK, FAQIHII MIN FITNATIL QABRI WA ‘ADZAABIN NAAR. WA ANTA AHLUL WAFAA-I WAL HAMDI. ALLAAHUM-MAGH-FIR LAHUU WARHAMHUU, INNAKA ANTAL GHAFUURUR RAHIIM
Ya Allah, sesungguhnya fulan bin fulan (nama mayat) berada di bawah tanggungan-Mu dan jaminan keamanan-Mu. Kerana itu, lindungilah dia dari fitnah kubur dan siksa neraka. Engkau zat Yang memenuhi janji dan Pemilik segala puji. Ya Allah, ampunilah dia, berilah rahmat kepadanya. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (HR. Abu Daud 3202, Ibn Majah 1499 dan dishahihkan Al-Albani)
Keterangan:
Makna [حَبْلِ جِوَارِكَ] “jaminan keamanan-Mu” adalah
Diantara kebiasaan masyarakat arab, mereka saling menolong antara-sesama suku. Jika ada seseorang yang hendak melakukan perjalanan jauh maka dia membuat perjanjian dengan pemimpin setiap kabilah untuk memberikan jaminan keamanan selama melewati daerahnya, sampai dia memasuki daerah yang lain dan dia melakukan perjanjian yang sama. Perjanjian semacam ini disebut: HABLUL JIWAR (jaminan keamanan) (Syarh Muhammad Fuad Abdul Baqi)
Doa berkaitan Jenazah 08
اللهُمَّ عَبْدُكَ وَابْنُ أَمَتِكَ احْتَاجَ إِلَى رَحْمَتِكَ، وَأَنْتَ غَنِيٌّ عَنْ عَذَابِهِ، فَإِنْ كَانَ مُحْسِنًا فَزِدْ فِي إِحْسَانِهِ، وَإِنْ كَانَ مُسِيئًا فَتَجَاوَزْ عَنْهُ
ALLAHUMMA ABDUKA WAB-NU AMATIKA IHTAAJA ILAA RAHMATIK, WA ANTA GHANIYUN ‘AN ‘ADZAABIH, FA IN-KAANA MUHSINAN FA-ZID FII IHSAANIH, WA IN-KAANA MUSII-AN, FA-TAJAAWAZ ‘ANHU
Ya Allah, hamba-Mu ini, putra dari hamba perempuan-Mu, dia perlu kasih sayang-Mu, sementara Engkau tidak memerlukan untuk menyiksanya. Jika dia orang baik, tambahkanlah kebaikannya, dan jika dia melakukan kejahatan, ampunilah dia.
Keterangan:
Setelah membaca doa ini, dilanjutkan dengan membaca doa apapun yang dia kehendaki. (HR. At-Thabrani dalam Al-Kabir, 647
Doa berkaitan Jenazah 09
Doa solat jenazah, Untuk MAYAT BELUM BALIGH 01
اَللَّهُمَّ أَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْــقَبْرِ
ALLAHUMMA A-‘IDZHU MIN ‘ADZAABIL QABRI
Ya Allah, lindungilah dia dari azab kubur..
Hadis selengkapnya:
Said bin Musayib pernah menceritakan:
صليت وراء أبي هريرة على صبي لم يعمل خطيئة قط فسمعته يقول
Saya pernah berakmum di belakang Abu Hurairah, mengimankan solat jenazah anak-anak yang belum melakukan dosa sama sekali. Aku mendengar Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu membaca doa: “ALLAHUMMA A-‘IDZHU MIN ‘ADZAABIL QABRI” (HR. Malik dalam Al-Muwatha’ 1/288, Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushannaf 3/217, dan sanadnya dishahihkan Syuaib Al-Arnauth)
Doa berkaitan Jenazah 10
Doa solat jenazah, untuk MAYAT BELUM BALIGH 02
اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ لَناَ فَرَطاً , وَسَلَفاً , وَأَجْراَ
ALLAHUMMAJ’ALHU LANAA FARATHAN, WA SALAFAN, WA AJRAA
Yaa Allah, jadikanlah kematiannya pahala yang didahulukan, simpanan, dan pahala bagi kami.
Hadis Selengkapnya:
Hasan Al-Bashri, ketika mengimani solat jenazah anak kecil, beliau membaca Al-Fatihah (di takbir pertama), kemudian di takbir ketiga beliau berdoa: ALLAHUMMAJ’ALHU LANAA FARATHAN,... (HR. Al-Baghawi dalam Syarh As-Sunnah, 5/357, Abdur Razaq no. 6588, dan diriwayatkan Bukhari secara Muallaq di Bab: Qiraah fatihatil Kitab ‘alal Janazah
Doa berkaitan Jenazah 11
Doa ketika memasukkan jenazah ke liang lahad:
بِسْمِ اللهِ وَعَلَى مِلَّةِ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم
BISMILLAH WA 'ALAA MILLATI RASUULILLAAH
Dengan Nama Allah, dan sesuai petunjuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
Hadis Selengkapnya:
Dari Ibnu Umar radhiyallau 'anhuma:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم، َ كَانَ إِذَا وَضَعَ الْمَيِّتَ فِي الْقَبْرِ قَالَ: «بِسْمِ اللَّهِ وَعَلَى مِلَّةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ»
Bahawa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika baginda meletakkan mayat di kuburnya, membaca: BISMILLAH WA 'ALAA MILLATI RASUULILLAAH
Dalam riwayat yang lain:
بِسْمِ اللَّهِ وَعَلَى سُنَّةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
BISMILLAH WA 'ALAA SUNNATI RASUULILLAAH
Dengan Nama Allah, dan sesuai petunjuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
[HR. Abu Daud, Turmudzi, Ibn Majah, Ibn Hibban dalam shahihnya dan darjatnya shahih].
Barangkali, ini termasuk sunah yang jarang di amalkan masyarakat kita?
Doa berkaitan Jenazah 12
Doa setelah jenazah dikebumikan
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَثَـــبـِّـــتْهُ
ALLAHUMMAGH-FIR LAHUU WA TSABBIT-HU
Ya Allah, ampunilah dia dan kuatkan dirinya (untuk menjawab pertanyaan malaikat).
Doa ini dibaca oleh semua pengiring jenazah setelah sempurna di kebumikan, sambil berdiri sejenak di samping jenazah.
Hadis Selengkapnya:
Dari Ustman bin Affan radhiallahu 'anhu, beliau bercerita:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِذَا فَرَغَ مِنْ دَفْنِ الْمَيِّتِ وَقَفَ عَلَيْهِ، فَقَالَ: «اسْتَغْفِرُوا لِأَخِيكُمْ، وَسَلُوا لَهُ بِالتَّثْبِيتِ، فَإِنَّهُ الْآنَ يُسْأَلُ»
"Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selesai memakamkan jenazah, baginda berdiri di samping makam, dan bersabda: 'Mintakanlah ampunan untuk saudara kalian (mayat), dan mintakanlah keteguhan untuknya. Kerana saat ini dia sedang ditanya.'" (HR. Abu Daud, Al-Baihaqi dalam Sunan As-Sughro dan dishahihkan Al-Albani).

No comments:

Post a Comment