MAKALAH BAHASA
INDONESIA
KELAS : XI IPS 2
NAMA KELOMPOK :
1
2
3
SMAN
JOGOROTO
TAHUN AJARAN 2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Dewasa ini persoalan pendidikan di Indonesia
adalah banyaknya pelajar yang mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh
kurangnya motivasi belajar dan rendahnya perolehan hasil belajar. Selama ini
juga masih banyak ditemukan kesenjangan antara hasil pendidikan dengan
kebutuhan tenaga kerja yang diharapkan di masyarakat. Jika kita melihat dari
ilmu keguruan yang berkembang di Indonesia saat ini, banyak fakta yang
mengatakan bahwa seorang guru secara tidak langsung memandang anak didik
sebagai seorang individu yang belum dewasa, memiliki pengetahuan dan
keterampilan. Jadi, dalam proses interaksi antara guru-murid, anak didik
merupakan obyek. Sedangkan guru merupakan sumber ilmu dan keterampilan, dimana
kehadirannya di muka kelas merupakan suatu kondisi mutlak yang harus ada agar
proses belajar mengajar berlangsung. Karena guru memegang peran yang penting
dalam proses interaksi tersebut, maka guru harus dihormati dan dipatuhi. Apa
yang diajarkan guru sudah tercantum dalam kurikulum atau sudah dideskripsikan
dalam buku yang sudah tersedia. Pengembangan pembahasan materi sesuai dengan
perkembangan lingkungan dan pembahasan teori dalam kaitan dengan realitas yang
ada tidak begitu mendapatkan tekanan. Sebab pembahasan materi pelajaran
terletak pada materi itu sendiri. Sebagai hasil proses belajar mengajar yang
penting anak didik memiliki kemampuan, pengetahuan, keterampilan. Maka, dengan
adanya problem pendidikan seperti diatas, kami mengangkat makalah dengan judul
Pembaharuan dan Inovasi Pendidikan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah hakikat pembaharuan
dan inovasi pendidikan?
2. Apakah yang menyebabkan timbulnya pembaharuan dan inovasi
pendidikan?
3. Bagaimana peran guru dalam
pembaharuan dan inovasi pendidikan untuk mengatasi permasalahan pendidikan di
indonesia?
4. Apa tujuan pembaharuan dan
inovasi pendidikan?
C. TUJUAN
1. Mengetahui hakikat
pembaharuan dan inovasi pendidikan.
2. Mengetahui timbulnya pembaharuan dan inovasi pendidikan.
3. Mengetahui peran guru dalam
pembaharuan dan inovasi pendidikan untuk mengatasi permasalahan pendidikan di
indonesia.
4. Mengetahui tujuan
pembaharuan dan inovasi pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. HAKIKAT PEMBAHARUAN DAN
INOVASI PENDIDIKAN
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat
penting bagi suatu negara. Pendidikan merupakan prioritas utama untuk memajukan
bangsa. Seiring berjalannya waktu, pendidikan juga harus dapat menyesuaikan
dengan perubahan zaman. Oleh karena itu diperlukan berbagai pembaharuan atau
inovasi dalam bidang pendidikan, agar pendidikan selalu dapat mengiringi bangsa
menuju bangsa yang besar dan maju.
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan
tatalaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui
upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara, perbuatan mendidik. (Pusat
Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2005: 263). John Stuart Mill (1806─1873
M) menjabarkan bahwa pendidikan itu meliputi segala sesuatu yang dikerjakan
oleh seseorang untuk dirinya atau yang dikerjakan oleh orang lain untuk dia,
dengan tujuan mendekatkan dia kepada tingkat kesempurnaan. Pendapat tersebut
dikuatkan oleh pendapat John Dewey, yang mengemukakan bahwa pendidikan adalah
suatu proses pembaharuan makna pengalaman, hal ini mungkin akan terjadi di
dalam pergaulan biasa atau pergaulan orang dewasa dengan orang muda, mungkin
pula terjadi secara sengaja dan dilembagakan untuk menghasilkan kesinambungan
social. Jauh sebelum pendapat-pendapat tersebut muncul, Plato (429─346 SM)
telah menjelaskan bahwa pendidikan itu ialah membantu perkembangan
masing-masing dari jasmani dan akal dengan sesuatu yang memungkinkan
tercapainya kesempurnaan. Sedangkan menurut Ki Hajar
Dewantara, menjelaskan bahwa pendidikan adalah tuntutan di dalam
hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala
kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan
sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan
setinggi-tingginya. Sejalan dengan pendapat-pendapat di atas, Sugihartono, dkk.
(2007: 3) menjelaskan pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan secara sadar
dan sengaja untuk mengubah tingkah laku manusia baik secara individu maupun
kelompok untuk mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan penelitian.
Jadi, dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah
suatu kegiatan yang dilakukan manusia secara sadar dan terjadi secara sengaja
maupun tidak sengaja untuk meningkatkan kemampuan atau pengubahan sikap dan
tatalaku melalui upaya pengajaran, pengamatan, dan penelitian.
Sedangkan, inovasi maupun pembaharuan pada
dasarnya memiliki hakikat yang sama. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
inovasi disejajarkan dengan pembaharuan. Keduanya memiliki makna pemasukan
hal-hal yang baru (Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2005: 435).
Asal kata inovasi berasal dari bahasa latin “innovation” yang artinya
pembaharuan atau perubahan. Inovasi merupakan suatu perubahan baru untuk menuju
ke arah perbaikan yang berbeda dengan sebelumnya dan dilakukan secara sengaja
dan terencana. Everett M. Rogers, mendefinisikan
bahwa inovasi adalah suatu ide, gagasan, praktek atau objek yang
disadari dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok
untuk diadopsi. Sejalan dengan pendapat di atas, Stephen Robbins mendefinisikan, inovasi sebagai
suatu gagasan baru yang diterapkan untuk memprakarsai atau memperbaiki suatu
produk atau proses dan jasa. Jadi, inovasi atau pembaharuan
adalah masuknya ide, gagasan, praktek atau objek yang dianggap
baru, yang disadari oleh seseorang, kelompok, atau lembaga tertentu yang
kemudian diterapkan untuk memperbaiki suatu produk atau proses tertentu demi
tujuan tertentu.
Dari penjabaran tentang pengertian pendidikan
dan inovasi atau pembaharuan di atas, sudah dapat diketahui apakah pembaharuan
atau inovasi pendidikan. Inovasi pendidikan adalah inovasi dalam bidang
pendidikan atau inovasi untuk memecahkan masalah pendidikan. Jadi, inovasi
pendidikan adalah suatu ide, barang, metode yang dirasakan atau diamati sebagai
hal yang baru bagi seseorang atau kelompok orang (masyarakat), baik berupa
hasil intervensi (penemuan baru) atau discovery (baru ditemukan orang), yang
digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau memecahkan masalah pendidikan
nasional (Ibrahim, 1988: 51). Pendapat tersebut diperkuat pendapat
B.Suryosubroto yang menyatakan bahwa Inovasi Pendidikan adalah suatu perubahan
yang baru dan bersifat kualitatif, berbeda dari hal yang ada sebelumnya serta
sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan dalam rangka pencapaian tujuan
tertentu dalam pendidikan. Jadi, dari berbagai pendapat di atas dapat penulis
simpulkan bahwa Inovasi atau pembaharuan pendidikan adalah perubahan melalui
ide, gagasan, atau metode yang baru dan berbeda dari hal yang ada sebelumnya
dalam pendidikan serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna
mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan atau memecahkan masalah-masalah
tertentu dalam pendidikan.
B. TIMBULNYA PEMBAHARUAN DAN INOVASI PENDIDIKAN
Peranan pendidikan dan tingkat perkembangan
manusia merupakan faktor yang dominan terhadap kemampuanya untuk menanggapi
masalah kehidupanya sehari-hari. Masalah pendidikan bersifat komplek, sesuai
dengan kehidupan masyarakatnya. Seberapa besar keterkaitan suatu masalah
pendidikan dengan masalah ekonomi atau masalah sosial lain dalam masyarakat.
Bahwa pada dasarnya pendidikan mempunyai tugas yaitu menyiapkan sumber daya
manusia untuk pembangunan. Pembangunan dapat dikatakan sukses apabila seirama
dengan tuntutan zaman, sehingga inovasi pendidikan tetap diperlukan, sebab akan
tetap ada tuntutan agar proses yang terjadi dapat berlangsung dengan efektif
dan efisien. Oleh sebab itu, upaya inovasi pendidikan merupakan keharusan yang
dilakukan setiap saat dan terus menerus, apalagi kita tahu selama masih ada pihak
yang merasa tidak puas dengan praktek pendidikan. Dalam pembaharuan pendidikan, keterlibatan guru mulai dari
perencanaan inovasi pendidikan sampai dengan pelaksanaan dan evaluasinya sangat
penting bagi keberhasilan suatu inovasi pendidikan maka selama itu pula
inovasi pendidikan harus selalu diupayakan. Seperti pada pembaharuan dibawah
ini:
1. Pembaharuan pendidikan
sebagai tanggapan baru terhadap masalah-masalah pendidikan.
Kemajuan tekhnologi dan komunikasi dewasa ini
memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan dunia pendidikan. Pembaharuan
di bidang pendidikan yang merupakan usaha pembangunan diselaraskan dan
diintegrasikan pada pembangunan bangsa dan masyarakat Indonesia umumnya. Tugas
pembaharuan pendidikan yang terutama adalah memecahkan masalah-masalah yang
dijumpai dalam dunia pendidikan dengan cara yang inovatif. Pembaharuan
pendidikan juga merupakan tanggapan baru terhadap masalah kependidikan. Titik
pangkal pembaharuan pendidikan adalah masalah pendidikan yang aktual yang secara
sistematis akan dipecahkan dengan cara yang inovatif. Cara inovatif yang
dimaksudkan adalah segala cara pemecahan masalah yang timbul.
Semua usaha pembaharuan pendidikan
akhir-akhir ini telah menemukan titik tolak berpijak yang mantap dan jelas
yaitu pada kepentingan murid atau subyek pendidikan yang disebut “student
centered approach”. Pembaharuan pendidikan yang memusat pada masalah pendidikan
umumnya dan perkembangan subyek pendidikan khususnya mengutamakan segi
efektifitas dan segi ekonomis dalam proses belajar. Pendekatan yang ditempuh
usaha pembaharuan pendidikan adalah pendekatan pemecahan masalah yang
sistematis.
Beberapa tahap yang penting dalam penerapan
pembaharuan pendidikan meliputi :
1. Penentuan masalah
2. Penentuan tujuan atau
sasaran
3. Mempertimbangkan segala
sumber dan hambatan yang berkaitan
4. Pengumpulan alternatif
pemecahan
5. Penentuan alternatif
terpilih
6. Pencobaan
7. Modifikasi dan revisi
alternative pemecahan
8. Pelaksanaan dan pengembangannya
Pendekatan sistem dalam usaha pembaharuan
pendidikan dipandang sebagai tanggapan terhadap masalah pendidikan yang baru
dan komprehensif. Pendekatan sosial-budaya (social demand approach) didasarkan
atas tuntutan atau kebutuhan sosial akan pendidikan yang berkembang populer
dalam masyarakat, sehingga mengabaikan alokasi sumber-sumber dalam skala
nasional. Pendekatan tenaga kerja (man power approach) didasarkan pada
kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan untuk pertumbuhan ekonomi nasional (human
investment) sehingga kurang mementingkan pendidikan dasar, lebih cocok untuk
negara yang maju dan sulit menentukan terhadap kebutuhan tenaga kerja yang
dapat dipertanggung jawabkan. Pendekatan untung rugi (cost-benefit approach)
mengutamakan prinsip keuntungan. Pendekatan yang membandingkan antara biaya
pendidikan dan hasil yang akan diperoleh ini sering pula disebut rate of return
approach, yang jelas sulit untuk menghitung dan menyajikan hasil pendidikan
secara ekonomis.
Dengan memperhatikan pengalaman beberapa
pendekatan itu, pembaharuan pendidikan dengan pendekatan sistem untuk pemecahan
masalah pendidikan yang mengutamakan kepentingan subyek pendidikan lebih
bersifat tanggap (responsif) terhadap masalah-masalah yang baru.
1. Pembaharuan pendidikan
sebagai upaya untuk memperkembangkan pendekatan yang lebih efektif dan
ekonomis.
Sejarah
kehidupan manusia dapat dibedakan menjadi tiga tahap yaitu :
1. Periode manusia masih
menggantungkan diri kepada alam sekitarnya dengan usaha penyesuaian secara
mencoba-coba
2. Periode manusia telah
menemukan alat dan teknik baru yang menyebabkan keterkaitan manusia terhadap
alam berkurang namun timbul ketergantungan baru terhadap birokrasi dan
spesialisasi
3. Periode manusia telah mampu
mencapai kerjasama berdasar perencanaan menuju perubahan sosial yang
diidam-idamkan
Kemampuan manusia bukan saja untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungannya dengan mengubah dirinya (autoplastic),
tetapi juga mampu mengungkap lingkungannya demi kepentingan dirinya (allowplastic).
Pembaharuan pendidikan diusahakan demi pemecahan masalah yang dihadapi. Sifat
pendekatan yang diperlukan untuk memecahkan masalah pendidikan yang kompleks
dan berkembang itu harus berorientasi pada masalah efektif dan murah, serta
peka terhadap timbulnya pendidikan baru.
Upaya inovasi juga sangat diperlukan untuk
menghadapi ketidak pastian masa depan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang begitu cepat.Adanya Inovasi pendidikan juga merupakan upaya
lembaga pendidikan untuk menjembatani masa sekarang dan masa yang akan datang,
selain itu inovasi dapat dikatakan sebagai jawaban atas persoalan internal dan
eksternal dalam dunia pendidikan yang cenderung mengejar efisiensi dan
efektivitas. Pada dasarnya banyak hal yang menyebabkan timbulnya pembaharuan
dan inovasi pendidikan di Indonesia, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi
Dengan
adanya perkembangan ilmu pengetahuan, akan mengakibatkan kemajuan teknologi
yang mempengaruhi kehiduan sosial, ekonomi, politik, pendidikan dan kebudayaan
bangsa Indonesia. Tidak bisa dipungkiri bahwa sistem pendidiakan yang kita
miliki dan di laksanakan selama ini masih belum mampu mengikuti dan
mengendalikan kemajuan-kemajuan tersebut, sehingga dunia pendidikan belum
menghasilkan tenaga-tenaga yang terampil, kreatif, dan aktif yang sesuai dengan
tuntutan dan keinginan masyarakat luas. Bagaimanapun dengan berkembangnya IPTEK
di era modern sekarang ini, menghendaki dasar-dasar pendidikan yang kokoh dan
penguasaan kemampuan yang terus-menerus.
b. Pertambahan penduduk
Dengan
lajunya eksplosi penduduk yang cukup pesat tentunya menuntut adanya
perubahan-perubahan, sekaligus bertambahnya keinginan masyarakat untuk
mendapatkan pendidikan secara komulatif menuntut tersedianya sarana pendidikan
yang memadai. Kenyataan tersebut menyebabkan daya tampung, ruang dan fasilitas
pendidikan sangat tidak seimbang. Hal inilah yang menyebabkan sulitnya
menentukan bagaimana relevansi pendidikan dengan dunia kerja sebagai akibat
tidak seimbangnya dengan out put lembaga pendidikan dengan kesempatan yang
tersedia.
c. Meningkatnya animo
masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik
Munculnya gerakan pembaharuan pendidikan
berkaitan erat dengan adanya berbagai tantangan dan persoalan yang dihadapi
oleh dunia pendidikan sekarang ini, yang salah satu penyebabnya adalah kemajuan
iptek, kemajuan iptek yang terjadi senantiasa mempengaruhi aspirasi masyarakat,
dimana pada umumnya mereka mendambakan pendidikan yang lebih baik, padahal di
satu sisi kesempatan untuk itu sangat terbatas, sehingga terjadilah persaingan
yang sangat ketat. Berkenaan dengan hal ini pula sekarang bermunculan
sekolah-sekolah favorit, plus bahkan unggulan.
d. Menurunnya kualitas
pendidikan
Kualitas
pendidikan yang sekarang dirasakan makin banyak menurun, yang belum mampu
mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi menuntut adanya sejumlah perubahan,
sebab jika tidak demikian, akan berakibat fatal dan akan terus ketinggalan.
e. Kurang adanya relevansi
antara pendidikan dan kebutuhan masyarakat yang sedang membangun.
Dalam
era modern sekarang ini, masyarakat menuntut adanya lembaga pendidikan yang
benar-benar bisa diharapkan, terutama yang siap pakai yang dibekali pengetahuan
dan pengalaman yang diperlukan dalam pembanguan. Umumnya kurang sesuainya
materi pendidikan dengan kebutuhan masyarakat telah di batasi dengan menyusun
kurikulum baru. Oleh karena itu dari perkembangan yang ada di Indonesia kita
ketahui telah mengalami beberapa perubahan kurikulum. Hal ini dilakukan adalah
dalam upaya mengatasi masalah relevansi. Dengan kurikulum baru ini, anak-anak
dibina kepribadiannya melalui pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang sesuai
dengan ketrampilan masa kini dan masa yang akan datang. Aspek keterampilan
merupakan unsur kurikulum yang baru yang selalu mendapatkan perhatian khusus
dan prioritas utama.
2. Masalah dalam Pembaharuan
Pendidikan di Indonesia
Masalah
dari pendidikan yang ada, dapat dilihat seperti masalah yang sering
timbul dalam realita pendidikan sekarang ini, masalah-masalah
seperti;
1. Kurangnya Pemerataan
kesempatan pendidikan,
2. Permasalahan kurikulum
pendidikan (kasus terbaru dari carut marut permasalahan kurikulum adalah,
kontroversi ujian nasional yang semakin seru kasusnya tiap tahun, seperti film
action atau horor),
3. Rendahnya tingkat relevansi
pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja,
4. Kurangnya persiapan dan
penyediaan tenaga pengajar yang kompeten (kasus terbaru kualifikasi dan
sertifikasi bagi tenaga pengajar dan guru, dengan ragam permasalahannya yang
untuk saat ini sifatnya masih timbul tenggelam),
5. Kurangnya pemeliharaan
ataupun penyediaan dan pemerataan penyediaan fasilitas utama dan fasilitas
tambahan untuk menjalankan sistem pendidikan.
Pemerataan
masalah-masalah pendidikan yang kompleks itu dengan cara pendekatan pendidikan
yang konvensional, dirasakan akan memerlukan jangka waktu yang lama dan biaya
yang amat besar. Terbatasnya biaya yang siap dipergunakan untuk usaha
pendidikan ikut pula mempengaruhi keberhasilan cara pendekatan konvensional
yang akan ditambah atau mungkin perlu dilipat gandakan. Pembaharuan pendidikan
untuk menggunakan inovasi pendidikan sebagai perspektif baru dalam dunia
kependidikan mulai dirintis sebagai alternatif untuk memecahkan masalah-masalah
pendidikan yang belum dapat diatasi dengan cara yang konvensional secara
tuntas. Jadi, pembaharuan pendidikan dapat memperbaiki perkembangan dunia
kependidikan yang lebih memberikan harapan kemajuan lebih pesat. Tinggal
bagaimana seororag guru dapat menerapkan inovasi pendidikan tersebut.
C. PERAN GURU DALAM
PEMBAHARUAN DAN INOVASI PENDIDIKAN UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN PENDIDIKAN DI
INDONESIA
Guru adalah pendidik yang akan membawa
peserta didiknya menjadi lebih baik. Guru sebagai ujung tombak dalam
pelaksanaan pendidikan merupakan pihak yang sangat berpengaruh dalam proses
belajar mengajar. Kepiawaian dan kewibawaan guru sangat menentukan kelangsungan
proses belajar mengajar di kelas maupun efeknya di luar kelas. Guru harus
pandai membawa siswanya kepada tujuan yang hendak dicapai. Ada beberapa hal
yang dapat membentuk kewibawaan guru antara lain adalah penguasaan materi yang
diajarkan, metode mengajar yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa,
hubungan antar individu, baik dengan siswa maupun antar sesama guru dan unsur
lain yang terlibat dalam proses pendidikan seperti administrator, misalnya
kepala sekolah, tata usaha, masyarakat sekitarnya, pengalaman dan keterampilan
guru.
Dalam proses belajar guru
menyampaikan pesan berupa ilmu. Proses komunikasi akan mencapai tujuan apabila
kedua belah pihak, pengirim dan penerima dapat memiliki kesamaan pemahaman
terhadap pesan dan informasi yang dikomunikasikan. Aktivitas belajar pada
dasarnya merupakan suatu proses yang bersifat individual, namun dalam prosesnya
belajar juga terjadi dalam bentuk kelompok atau klasikal. Proses belajar yang
sengaja dirancang biasanya memiliki tujuan yang spesifik, yaitu membentuk
seseorang agar memiliki kemampuan dan kompetensi tertentu disebut pembelajaran.
Seiring dengan perkembangan zaman, pendidikan pun
mengalami perkembangan. Oleh karena itu, pembaharuan dan inovasi pun
diperlukan. Hasil penelitian Stalling (1989) dalam Joyce(1990)
menyimpulkan bahwa guru-guru cenderung lebih mudah mengubah perilakunya dan
secara terus-menerus menggunakan ide-ide baru pada kondisi-kondisi seperti:
3. menyadari adanya kebutuhan
untuk perbaikan melalui analisis mereka sendiri terhadap hasil observasinya,
4. membuat komitmen tertulis
untuk mencoba ide-ide baru di kelas pada hari-hari mendatang,
5. memodifikasi ide-ide workshop untuk
bekerja di kelas dan sekolah mereka,
6. mencoba ide-ide dan
mengevaluasi efeknya,
7. mengobservasi kelas lainnya
dan menganalisis data yang diperolehnya,
8. melaporkan kesuksesan dan
kegagalannya kepada kelompoknya,
9. mendiskusikan masalah dan
mencari jalan pemecahan,
10. mereka memerlukan beragam pendekatan dalam
mengajar,
11. mereka belajar dari pengalamannya sendiri
untuk secara terus-menerus menjalani proses pertumbuhan profesional ( Danim,
2002: 43-44).
Dengan demikian, dalam pembaharuan pendidikan,
keterlibatan guru mulai dari perencanaan inovasi pendidikan sampai dengan pelaksanaan
dan evaluasinya mempunyai peran yang sangat besar bagi keberhasilan suatu
inovasi pendidikan.
Secara umum banyak sekali
peranan guru yang mesti dilakukan dalam melaksanakan inovasi pembelajaran,
namun secara profesional meliputi tugas:
1. Sebagai pengajar
Mengajar berarti memberikan pengajaran dalam bentuk
penyampaian pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan keterampilan
(psikomotor) pada diri siswa agar dapat menguasai dan mengembangkan ilmu dan
teknologi.
2. Sebagai pendidik
Mendidik berarti pemberian bimbingan kepada siswa (anak
didik) agar potensi yang dimilikinya berkembang seoptimal mungkin dan dapat
meneruskan serta mengembangkan nilai-nilai kehidupan.
3. Sebagai pengembang bahan
ajar
Seorang guru sebagai pengembang bahan ajar harus tahu
bahan ajar dan kegiatan seperti apa yang dapat digunakan dalam untuk mendukung
inovasi program pembelajaran antara lain:
a. Bahan ajar seperti apa yang
harus di beli untuk dapat digunakan dalam mencapai tujuan pembelajaran
b. Bahan ajar seperti apa yang
harus dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan siswa yang unik dan spesifik
c. Bahan ajar seperti apa yang
perlu dibeli dan dimodifikasi sehingga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
siswa
4. Sebagai pengembang metode
pembelajaran
Metode pembelajaran merupakan proses atau prosedur yang
digunakan oleh guru untuk mencapai tujuan atau kompetensi. Beberapa metode yang
dilakukan oleh guru di ruang kelas antara lain : presentasi, demostrasi, latihan dan praktek, tutorial, diskusi, belajar kooperatif,permainan, simulasi, penemuan.
5. Sebagai pengembang strategi-strategi pembelajaran
Strategi pembelajaran yaitu
cara-cara spesifik yang dapat dilakukan oleh individu untuk membuat siswa
mencapai tujuan pembelajaran atau standar kompetensi. Sebagai pengembang
strategi-strategi pembelajaran, guru harus tahu upaya atau strategi apa yang
harus dilakukan untuk menarik dan memelihara minat siswa agar tetap mampu
memusatkan perhatian terhadap penyampaian materi atau substansi pembelajaran
yang disampaikan. Ketika mengindetifikasi strategi pembelajaran, guru harus
memilih dua jenis : strategi yang berpusat pada guru dan strategi yang berpusat
pada siswa.
6. Sebagai pengembang media pembelajaran
Soeparno (1988: 1) mengatakan media
adalah suatu alat yang dipakai sebagai saluran (channel) untuk menyampaikan
suatu pesan (message) atau informasi dari suatu sumber (resource) kepada
penerimanya (receiver). Ragam media yang dapat digunakan dapat diklasifikasi
sebagai teks, audio, video, komputer dan jaringan intenet. Pemilihan media
pembelajaran perlu dilakukan secara cermat. Setiap jenis media pembelajaran
memiliki kekuatan dan juga kelemahan yang perlu dipertimbangkan sebelum diplih
dan diimplementasikan dalam aktivitas pembelajaran. Guru sebagai pengembang
media pembelajaran harus tahu mengombinasikan media yang diperlukan dalam
menyelenggarakan program pembelajaran (kombinasi media yang dipilih tentunya
harus dapat menunjang efektifitas pada sekolah tempat aktivitas pembelajaran
berlangsung). Guru dalam memilih media harus mempunyai inovasi dalam
pemanfaatan teknologi. Teknologi dan media yang disesuaikan dan dirancang
secara khusus bisa memberikan kontribusi bagi pengajaran yang efektif dari
seluruh siswa dan bisa membantu siswa mencapai potensi tertinggi mereka.
Teknologi bantuan dapat dikelompokkan menjadi : teknologi rendah yang tidak
memerlukan listrik, contohnya kaca pembesar untuk memperbesar bahan; teknologi
menengah yang memerlukan listrik, misalnya, televisi, radio,video; teknologi
tinggi melibatkan penggunaan komputer. Dalam pemanfaatan komputer guru bisa
menggunakan pengajaran yang menggunakan situs atau web secara online.
7. Sebagai penilai pembelajaran
Evaluasi atau penilaian adalah
proses memperoleh dan mempergunakan informasi untuk membuat pertimbangan yang
dipergunakan sebagai dasar pengambilan informasi. Dengan demikian, penilaian
mempunyai tiga komponen penting, yaitu informasi, pertimbangan, dan keputusan.
(Nurgiyantoro, 2009: 17). Evaluasi ada dua yaitu evaluasi hasil belajar dan
evaluasi program. Hasil belajar yang dicapai oleh siswa dapat dinilai dengan
menggunakan tes dan penilaian. Ada dua kategori tes yang dapat digunakan yaitu
tes objektif dan esai. Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan siswa terkait
dengan aspek kognitif. Untuk mengukur aspek-aspek hasil belajar yang lain
diperlukan beberapa jenis penilaian dan instrumen pengukuran yang disebut
dengan istilah penilaian alternatif. Evaluasi program adalah sebagai proses
pengumpulan dan analisis data yang hasilnya dapat digunakan untuk membuat
sebuah keputusan.
Seorang guru sebagai pengembang
evaluasi, melakukan evaluasi program pembelajaran bertujuan untuk
mengetahui beberapa hal yaitu :
a.
sikap siswa terhadap
kegiatan pembelajaran secara keseluruhan,
b.
peningkatan kompetensi
dalam diri siswa yang merupakan dampak dari keikutsertaan dalam
program pembelajaran,
c.
keuntungan yang
dirasakan oleh sekolah akibat adanya peningkatan kompetensi siswa setelah
mengikuti program pembelajaran.
D. TUJUAN PEMBAHARUAN DAN
INOVASI PENDIDIKAN
Peranan pendidikan dan tingkat perkembangan
manusia merupakan faktor yang dominan terhadap kemampuannya untuk menanggapi
masalah kehidupannya sehari-hari. Tingkat kemajuan suatu bangsa juga dapat
ditinjau dari tingkat pendidikan rakyatnya, semakin baik tingkat pendidikan
masyarakat, maka semakin maju pula bangsanya. Menurut santoso (1974) tujuan
utama inovasi, yakni meningkatkan sumber-sumber tenaga, uang dan sarana
termasuk struktur dan prosedur organisasi. Tujuan inovasi pendidikan adalah
meningkatkan efisiensi, relevansi, kualitas dan efektivitas sarana serta jumlah
peserta didik sebanyak-banyaknya dengan hasil pendidikan sebesar-besarnya
(menurut kriteria kebutuhan peserta didik, masyarakat dan pembangunan) dengan
menggunakan sumber, tenaga, uang, alat dan waktu dalam jumlah yang
sekecil-kecilnya. Kalau dikaji, arah tujuan inovasi pendidikan Indonesia tahap
demi tahap, yaitu:
1. Mengejar
ketinggalan-ketinggalan yang dihasilkan oleh kemajuan-kemajuan ilmu dan tekhnologi
sehingga makin lama pendidikan diIndonesia semakin berjalan sejajar dengan
kemajuan-kemajuan tersebut.
2. Mengusahakan
terselenggarakannya pendidikan sekolah maupun luar sekolah bagi setiap warga
Negara, misalnya meningkatkan daya tampung usia sekolah SD, SMP, SMA dan
perguruan tinggi.
3. Disamping itu, akan
diusahakan peningkatan mutu yang dirasakan makin menurun dewasa ini.
Dengan sistem penyampaian yang baru, diharapkan peserta
didik menjadi manusia yang aktif, kreatif dan terampil memecahkan masalahnya
sendiri. Tujuan utama inovasi adalah: meningkatkan kualitas; menciptakan pasar
baru; memperluas jangkauan produk; mengurangi biaya tenaga kerja; meningkatkan
proses produksi; mengurangi bahanbaku; mengurangi kerusakan lingkungan; mengganti
produk atau pelayanan; mengurangi konsumsi energi; menyesuaikan diri dengan
undang-undang.
Adapun tujuan inovasi pendidikan diIndonesiapada umumnya
adalah:
1. Lebih meratanya pelayanan pendidikan
2. Lebih serasinya kegiatan belajar
3. Lebih efisien dan ekonomisnya pendidikan
4. Lebih efektif dan efisiensinya sistem penyajian
5. Lebih lancar dan sempurnanya sistem informasi
kebijakan
6. Lebih dihargainya unsur kebudayaan nasional
7. Lebih kokohnya kesadaran, identitas dan kesadaran
nasional
8. Tumbuhnya masyarakat gemar belajar
9. Tersebarnya paket pendidikan yang memikat, mudah
dicerna dan mudah diperoleh
10. Meluasnya kesempatan kerja
Upaya pembaharuan pendidikan yang dilakukan pada umumnya
mempunyai kecenderungan mengemban misi untuk memecahkan suatu permasalahan yang
dihadapi dalam dunia pendidikan, permasalahan-permasalahan itu antara lain
meliputi pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan, peningkatan mutu dan
relevansi pendidikan secara efektif efisien. Dari berbagai perkembangan inovasi
yang ada Poensoen dalam Santoso,S Hamijoyo (1974) terdapat tiga kecenderungan
misi inovasi pendidikan, yaitu: Inovasi pendidikan mengemban misi untuk
meninggalkan konsepsi pendidikan yang terbatas bagi kepentingan elite tertentu,
menuju konsepsi pendidikan yang lebih demokratis. Misi ini memungkinkan
terjadinya pemerataan atau perluasan kesempatan untuk memperoleh dan menikmati
pendidikan sesuai dengan kemauan, kemampuan, dan potensi yang dimiliki.
Inovasi pendidikan mengemban misi yang cenderung bergerak
dari konsepsi pendidikan yang berat sebelah dalam peningkatan kemampuan pribadi
antara pengetahuan, sikap dan keterampilan menuju pada konsepsi pendidikan yang
mengembangkan pola dan isi yang lebih komperhensif dalam rangka mengembangkan
segenap potensi manusia dengan cakupan keseluruhan aspek kepribadiannya.
Inovasi pendidikan mengemban misi cenderung bergerak dari konsepsi pendidikan
yang bersifat individual menuju ke arah konsepsi pendidikan yang menggunakan
pendekatan yang lebih kooperatif, dari konsepsi pendidikan yang boros menuju
pada konsepsi pendidikan yang lebih efektif, efisien dan relevan dengan
kebutuhan pembangunan dunia pendidikan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian diatas maka dapat ditarik suatu
kesimpulan, bahwa upaya-upaya pembaharuan pada inovasi pendidikan sangat
diperlukan, hal ini untuk menanggapi dan mencari jalan keluar terhadap suatu
masalah-masalah pendidikan yang dihadapi sekarang ini, selain itu untuk
memperkembangkan pendekatan yang lebih efektif dan ekonomis. Apabila
upaya-upaya ini benar-benar dilakukan sesuai dengan bentuk upaya pendidikan
seperti yang diuraikan diatas,tentunya hal ini harus diimbangi dengan kerja
sama yang baik antara siswa didik, pendidik dan orang tua.Maka dunia pendidikan
akan semakin maju dan berkembang. Dampak terakhir yang dapat kita peroleh dari
upaya ini adalah berkurangnya pengangguran sehingga kejahatan semakin
berkurang.
B. SARAN
Untuk mewujudkan pendidikan yang maju dan
berkembang maka hendaknya semua pihak baik peserta didik, pendidik dan orang
tua bekerja sama dalam melaksanakan upaya-upaya pembahuruan pendidikan.
No comments:
Post a Comment